"Capaian yang cukup bagus dan menunjukkan mutual trust yang tinggi," katanya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan kegiatan yang disepakati, Yustinus mengatakan bahwa pemerintah juga turut berkontribusi untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan nilai 215,35 juta dollar AS.
Baca Juga:
Bank Indonesia Sebut Uang Pecahan Rp10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tidak Berlaku Lagi
Menurutnya, ini tidak lain adalah cara untuk meneguhkan komitmen dengan sungguh-sungguh.
"Jadi jelas penghapusan utang ini memang menimbulkan konsekuensi, namun konsekuensi yang baik. Sejalan dengan semangat PBB: Ketimbang digunakan untuk membayar utang, lebih baik uangnya dipakai untuk berinvestasi dalam ketahanan iklim, infrastruktur berkelanjutan dan transisi hijau perekonomian," tulisnya.
Dikutip dari Kontan.id, debt swap adalah pembayaran utang dengan cara menukar.
Baca Juga:
BI Soroti Tren Deflasi, Imbau Warga Lebih Aktif Berbelanja
Pembayaran ini dilakukan tanpa membayar uang ke negara pemberi utang, tetapi membayarkannya dengan cara lain.
Bentuk swap tidak hanya untuk masalah lingkungan saja, akan tetapi penukaran ini tergantung concern masing-masing negara pemberi utang.
Dengan begitu, penghapusan tersebut bukan berarti Indonesia tidak membayar utang, melainkan tetap membayar namun dengan cara yang berbeda.