"Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini." kata Iwan.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat pasokan biomassa, PLN EPI menargetkan pemanfaatan biomassa sebanyak 2,2 juta ton pada 2024, yang kemudian akan meningkat menjadi 10 juta ton pada 2025. Hal ini akan memenuhi kebutuhan 52 PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia. Iwan juga menekankan bahwa pengembangan biomassa ini tidak hanya penting untuk mendukung transisi energi bersih, tetapi juga akan memperkuat ekonomi masyarakat melalui program pertanian terpadu di lahan kritis.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Program Green Economy Village (GEV) dimulai pada 2023 dan sudah melibatkan tiga lokasi: Tasikmalaya, Cilacap, dan Gunungkidul. Di Tasikmalaya, program ini diproyeksikan berkembang hingga 100 hektar pada 2025, dengan fokus pada pengembangan tanaman Indigofera sebagai bahan baku biomassa sekaligus pakan ternak.
“Dengan program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur Iwan.
Alperklinas berharap agar sinergi antara pemerintah, PLN, dan masyarakat dapat lebih dimaksimalkan agar manfaat dari program GEV ini bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat, sekaligus mendukung pencapaian target energi bersih Indonesia di masa depan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.