WahanaNews.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Desa Wisata Sidowarno, Klaten, Jawa Tengah masuk ke dalam 75 Besar Desa Wisata Terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dengan mengangkat wayang kulit sebagai daya tarik utama.
Menparekraf Sandiaga Uno saat visitasi 75 Besar ADWI 2023 di Desa Wisata Sidowarno di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (4/5/2023) menjelaskan, Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu penyumbang desa wisata terbanyak di Tanah Air dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
“Terdapat 41 desa wisata yang masuk dalam 500 besar ADWI 2023. Ini ada salah satu yang tertinggi diantara provinsi-provinsi lain di Indonesia,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan desa wisata ini memiliki peninggalan sejarah berupa wayang kulit dengan ciri khas terbuat dari kulit kerbau. Wayang kulit menjadi simbol budaya dan merupakan bagian dari 10 warisan budaya Indonesia yang diakui oleh dunia.
Wayang kulit telah ditetapkan sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi, serta warisan budaya yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO sejak 7 November 2003.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
“Tentunya harus dibangun multiplier effect agar ekonomi masyarakat bangkit. Jadi lantaran wayang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya, kita berharap Desa Wisata Sidowarno sebagai desa wisata unggulan, kunjungan wisatawannya semakin meningkat dan bisa menyejahterakan warganya,” katanya.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, nilai budaya lokal yang masih melekat kuat di kalangan masyarakat menjadi nilai tambah desa wisata. Budaya yang unik dan ramah juga menjadikan minat masyarakat luar untuk belajar, menikmati, bahkan meniru kian meningkat. Banyaknya wisatawan yang berkunjung itu akan memantik masyarakat lokal untuk mengemas budaya yang ada menjadi daya tarik wisata.
“Upaya pemerintah mempromosikan wayang salah satunya dengan digitalisasi. Kami juga terus berdiplomasi secara internasional bahwa wayang ini punya kearifan cerita yang bisa dikembangkan menjadi storinomic, kami yakin cerita wayang itu punya kearifan yang bisa dikemas dalam konten yang menarik,” pungkasnya. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Senin (5/6). [jp/jup]