WahanaNews.co | Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 mencapai 4,3 persen. Angka ini lebih rendah 0,9 persen dibanding target pemerintah yang optimis mencapai 5,2 persen.
Peneliti Indef, Rizal Taufikurahman mengatakan pihaknya memiliki beberapa alasan terkait prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah dari pemerintah.
Baca Juga:
Transportasi dan Perdagangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Maluku Triwulan I-2025
Salah satunya, perkiraan yang dibuat pemerintah disusun pada pertengahan tahun 2021, sedangkan Indef melakukan prediksi dengan mempertimbangkan beberapa hal.
"Makanya dalam hitungan kami munculnya angka 4,3 persen," kata Rizal dalam diskusi bertajuk: Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia di Tahun 2022?, Jakarta, Jumat (24/12).
Sebenarnya kata Rizal sebagian besr indikator yang digunakan Indef tidak berbeda dengan yang digunakan pemrintah.
Baca Juga:
Manufaktur Terus Ekspansif, Optimisme Konsumen Menopang Pemulihan Ekonomi
Hanya saja, pihaknya menggunakan berbagai faktor-faktor lain berupa kebijakan pemerintah, kondisi terkini dalam negeri dan dunia global. Semisal penerapan UU Harmonsasi Peraturan Perpajakan yang sebagian besar sudah berlaku di tahun depan.
"Kita tidak hanya menggunakan faktor basis ekonomi pada umumnya tapi juga faktor-faktor yang memang saat ini dengan isu dan kebijakan yang akan terjadi baik di tahun depan atau yang sudah berjalan," kata dia.
Tak hanya itu, dia menyebut pertumbuhan ekonomi selama tahun 2021 hanya tumbuh sekitar 3 persen.