WahanaNews.co | Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin buka suara terkait kelangkaan jumlah armada pesawat sejak awal pandemi Covid-19.
Krisis jumlah pesawat itu ditunjukkan dengan pergerakan maskapai yang tak sebanding dengan peningkatan jumlah penumpang.
Baca Juga:
Oleh-oleh Khas Nusantara Kini Ada di Vending Machine Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
“Data Januari, Februari, Maret itu kalau di-compare (dengan 2019) angkanya pada kisaran 9-11 persen pergerakan trafik (pesawat) turun,” ujar Awaludin, Selasa petang, (19/4/2022).
”Lalu dibandingkan dengan Lebaran 2019, angkutan mudik pada 2022 untuk aircraft movement baru mencapai 78 persen (dari angka normal). Sedangkan pergerakan penumpang sudah 87 persen,” ujar Awaluddin.
Di tengah peningkatan jumlah penumpang pada kuartal I 2022, kata dia, angka pergerakan pesawat tidak terlalu memuaskan.
Baca Juga:
PT Angkasa Pura Bangun PLTS di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang
Dari sisi produksi, total trafik pesawat pada tiga bulan pertama tahun ini hanya 106 ribu. Sedangkan pada 2021, jumlah trafik itu lebih rendah, yakni 95 ribu.
Padahal, pergerakan penumpang sudah menembus 11,71 juta.
Adapun penurunan jumlah pesawat terjadi karena penarikan armada oleh lessor.
Selain itu, banyak unit maskapai yang sedang dalam masa perawatan akibat lama dikandangkan lantaran pandemi Covid-19.
Kelangkaan jumlah pesawat ini, kata Awaluddin, perlu diantisipasi, terutama saat masa angkutan Lebaran.
“Karena jumlah pesawat terbang berkurang, sedangkan jumlah masyarakat yang ingin terbang angkanya naik tinggi."
Awaluddin melanjutkan, penurunan jumlah pesawat memberikan dampak baik bagi operator maskapai maupun bandara.
Dari sisi maskapai, operator pesawat terbatas dalam menambah frekuensi penerbangan atau extra flight.
Sedangkan dari sisi bandara, operator harus menambah jam operasi akibat jam layanan penerbangan menjadi lebih panjang.
“Jadi tetap ada deviasi. Kalau (fenomena) berlanjut, ini perlu disikapi. Kami dengar beberapa maskapai melakukan upaya untuk penambahan armada yang mereka miliki,” ucap Awaluddin.
Di sisi lain, penurunan jumlah pesawat akan berdampak terhadap pendapatan bandara.
Meski demikian, Awaluddin memastikan perseroan tidak akan berpangku pada trafik penerbangan.
Angkasa Pura II, kata dia, akan memaksimalkan aset-aset yang dimiliki perseroan yang memiliki valuasi tinggi. [rin]