WahanaNews.co, Jakarta - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia bisa menjadi pasar penerbangan nomor empat terbesar di dunia. Hal ini sejalan dengan jumlah pengguna pesawat di Indonesia yang diperkirakan meningkat hingga 390 juta juta penupang di 2037.
"Data yang saya dapatkan dari International Air Transport Association (IATA) menyebutkan bahwa Indonesia diproyeksikan akan menjadi pasar penerbangan nomor empat terbesar di dunia pada tahun 2037 dengan jumlah 390 juta penumpang," kata Luhut dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, dikutip Senon (26/8/2024).
Baca Juga:
Pakar BRIN Kembangkan MOFs, Sulap Minyak Kelapa jadi Bahan Bakar Pesawat
Luhut mengatakan pemerintah akan mengeluarkan terobosan terbaru di dunia penerbangan yakni peluncuran peta jalan dan rencana aksi nasional soal avtur ramah lingkungan atau sustainable aviation fuel (SAF). Rencana aksi itu akan diluncurkan dalam gelaran Bali International Air Show (BIAS) 2024.
Menurutnya, SAF akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi RI. Serta dapat menjaga ketahanan energi pada sektor transportasi dan berkontribusi pada komitmen dekarbonisasi Indonesia.
"Ada beberapa perbedaan antara BIAS 2024 dengan air show berskala sama yang lain. Pertama, pemerintah Indonesia juga berencana meluncurkan secara resmi Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional tentang Pengembangan Ekosistem Sustainable Aviation Fuels atau SAF," ungkapnya.
Baca Juga:
Resmikan Penerbangan Baru,Ketua MPR RI: Harga Avtur Masih Jadi Permasalahan
Purnawirawan TNI itu mengatakan, pemerintah akan membuat program khusus untuk mengajak para stakeholder dunia penerbangan berkomitmen pada isu Environment, Social, Government (ESG). Program tersebut adalah CARE Indonesia di Nusa Tenggara Timur.
Luhut bilang, sejumlah perusahaan penerbangan terkenal akan bergabung di BIAS 2024. Antara lain, Airbus, Bell Helicopters, Boeing, dan lain-lain. “Sebanyak 6.000 trade visitors dari 35 negara, juga akan meramaikan BIAS 2024 yang akan diselenggarakan pada 18-21 September mendatang,” kata Luhut.
[Redaktur: Andri Frestana]