WahanaNews.co | Kalau kamu mahasiswa atau pekerja lepas (freelancer), mengatur keuangan bisa jadi susah-susah gampang karena pemasukan yang tidak stabil.
Ini bisa berakibat kamu gampang oleng hingga membuat pengelolaan keuanganmu jadi berantakan.
Baca Juga:
Bea Cukai Tindak 31.275 Perdagangan Ilegal di 2024, Menkeu: Potensi Kerugian Negara Rp3,9 Triliun
Padahal, hal tersebut sangat penting dilakukan meski pemasukan yang kita dapatkan tidak stabil sekali pun.
Lantas bagaimana cara yang tepat mengatur keuangan dengan pemasukan yang tidak stabil?
Simak ulasan berikut menurut Anis Salamah Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta:
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Keuangan Jadi Game Changer Pembangunan Indonesia
1. Berteman dengan Lingkar Pertemanan yang Cerdas Finansial
Lingkungan sekitar pasti sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Berteman dengan orang-orang yang cerdas akan keuangannya akan membantu kita termotivasi dalam mengelola keuangan.
Meski begitu, kita juga sebaiknya memberikan dukungan kepada mereka agar bersama-sama menjadi mahasiswa yang melek finansial, walaupun dengan pemasukan yang belum stabil.
2. Disiplin Menabung
Bisa karena terbiasa adalah pernyataan yang cocok dalam proses menabung.
Belajar disiplin hingga menjadi kebiasaan adalah suatu hal baik yang perlu dilakukan, meski pemasukannya belum stabil. Tabungan yang dihasilkan bisa untuk kebutuhan perkuliahan, seperti tugas, dan lainnya.
3. Membeli Sesuai Kebutuhan
Di kalangan mahasiswa, hal ini pastinya seringkali menjadi pertimbangan antara membeli barang yang kita sukai atau yang kita butuhkan.
Terkadang hal-hal yang kita inginkan lebih banyak dari yang kita butuhkan, sehingga pengeluaran terlalu banyak. Maka dari itu, perlu pertimbangan dan prioritaskan apa yang kita butuhkan terlebih dahulu.
4. Berhemat
Selain membeli barang atau pangan sesuai kebutuhan rutin, kita juga perlu berhemat jika pemasukan tidak stabil.
Berhemat dapat dilakukan dengan tetap memenuhi kebutuhan rutin, dan mengalokasikan uang yang tersisa untuk menabung demi kebutuhan yang tak terduga pada kemudian hari.
5. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran
Meski pemasukan tidak tetap, penting bagi kita untuk tetap mencatat berapa pun nominal pemasukan dan pengeluaran.
Pasalnya, secara sadar atau tidak sadar, kita bisa saja menyepelekan hal-hal kecil yang sebenarnya bisa kita kurangi untuk meminimalisir pengeluaran.
6. Membuat Perencanaan Keuangan
Setelah melakukan hal-hal pada poin sebelumnya, perencanaan keuangan adalah proses yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi pengeluaran yang kurang dibutuhkan.
Hal tersebut memudahkan kita untuk memperbaiki keuangan walau pemasukan tidak stabil, dan kita akan tetap memiliki tabungan yang dapat digunakan pada kemudian hari. [Tio]