WahanaNews.co |
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, yang juga Wakil Ketua Umum Kadin
Indonesia, mengapresiasi terpilihnya Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026, melalui musyawarah
mufakat yang dilakukan dengan Calon Ketua Umum Kadin lainnya, Anindya Bakrie.
Menurut Bamsoet, keduanya
merupakan pengusaha kebanggaan Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar
bagi perekonomian nasional.
Baca Juga:
MPR Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998
Sekaligus menunjukan bahwa
semangat membangun dunia usaha bisa dilakukan melalui kolaborasi, tanpa perlu
kompetisi yang melelahkan dan bahkan membuat banyak dampak negatif yang tidak
diinginkan.
"Saya juga mengapresiasi
kebesaran hati Anindya Bakrie, yang sudah 15 tahun menjadi Wakil Ketua Umum Kadin
Indonesia, dan tetap mendukung Ketua Umum Arsjad Rasjid dengan menerima amanah
sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia. Di tangan keduanya, keluarga
besar Kadin harus bergerak cepat membantu pemerintah memulihkan perekonomian
nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19," ujar Bamsoet, usai
menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional VIII Kadin Indonesia, di pelataran
Masjid Al-Alam, Kendari, Rabu (30/6/21).
Turut hadir Presiden Joko
Widodo yang membuka Munas VIII KAadin Indonesia, Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri
Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, Menteri
Investasi Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Wakil Walikota
Kendari Siska Karina Imran, Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Yan Sultra
Indrajaya, Danrem 143/Haluoleo Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, serta Ketua
Umum Kadin Indonesia 2015-2020 Rosan Roeslani.
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
Ketua DPR RI ke-20 ini
menjelaskan, sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Munas
Kadin, kunci penting menghadapi pandemi Covid-19 adalah dengan percepatan
vaksinasi Covid-19.
Kadin Indonesia punya peran besar
melalui program vaksinasi Gotong Royong.
Tercatat 28.400 perusahaan
dengan target vaksinasi mencapai 10,6 juta orang lebih, sudah terdaftar dalam
program vaksinasi gotong royong.
Jumlahnya harus terus
ditingkatkan, sesuai target Presiden Joko Widodo agar bisa menyentuh 22 juta
orang.
"Presiden Joko Widodo
juga menegaskan agar vaksinasi Covid-19 yang sudah tembus 1 juta dosis per
hari, bisa terus dipertahankan. Bahkan harus ditingkatkan menjadi 2 juta
suntikan vaksin per hari. Dengan dukungan Kadin Indonesia, hal tersebut sangat
bisa tercapai. Secara nasional, sudah 42 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikan
ke berbagai kalangan penduduk. Capaian Indonesia dalam vaksinasi juga terbilang
baik, berada di posisi ke-11 dari 215 negara dunia," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai
Golkar ini menerangkan, International
Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021
bisa mencapai 4,3 persen.
Sementara World Bank memprediksi 4,4 persen, Asian Development Bank (ADB) 4,5 persen,
Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD) 4,9 persen.
"Mewujudkannya, Kadin
Indonesia bisa memanfaatkan kehadiran Regional
Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang telah disepakati
negara-negara ASEAN (termasuk Indonesia) bersama lima negara besar (Australia,
New Zealand, China, Jepang dan Korea Selatan)," terang Bamsoet.
Ketua Umum Asosiasi Rekanan
Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia (Ardindo) ini menambahkan,
perjanjian RCEP diinisiasi oleh Indonesia, dipimpin oleh Indonesia, dan ditandatangani
atas restu Indonesia.
Keuntungan yang diperoleh
antara lain bisa meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara peserta RCEP
hingga 8-11 persen, serta menarik investasi hingga 18-22 persen.
"Melalui RCEP, Indonesia
bisa meningkatkan kesejahteraan sebesar USD 1,516 juta, serta meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 0,26 persen. Kadin Indonesia bisa memaksimalkannya
melalui berbagai sektor strategis seperti pertanian, mining, wood product, paper, chemical/rubber/plastic," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Sentral
Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) ini juga menyoroti kontribusi
sektor ekonomi digital yang baru menyumbangkan sekitar 4 persen dari total
Produk Domestik Bruto (PDB).
Presiden Joko Widodo
menargetkan pada tahun 2030, bisa ditingkatkan menjadi 18 persen.
Nilai transaksi sektor ekonomi
digital ditargetkan tumbuh 8 kali lipat, dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531
triliun pada tahun 2030.
Mewujudkannya, perlu dukungan
Kadin Indonesia, khususnya dalam melahirkan lebih banyak digitalpreneur.
"Termasuk membantu
pemerintah mengembangkan potensi UMKM, antara lain dengan mendorong UMKM
menembus pasar ekspor, hingga menghubungkan UMKM dengan ekosistem ekonomi
digital (UMKM yang mampu beradaptasi dan terhubung dengan ekosistem digital
baru sekitar 13 persen). Pengembangan UMKM sangat penting, karena hampir 96
persen pelaku usaha di Indonesia bergerak di sektor UMKM. Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat jumlah UMKM mencapai 64,19 juta unit, menyerap 97 persen dari
total tenaga kerja, berkontribusi terhadap 60 persen PDB," pungkas Bamsoet.
[qnt]