WahanaNews.co, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa program bantuan pangan beras telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum Pemilu 2024.
"Bantuan pangan sudah jauh jauh hari sebelum Pemilu, dilakukan secara konsisten," kata Arief saat dihubungi, melansir ANTARA di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga:
Pjs Bupati Labura Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Bapanas pun memastikan bantuan pangan beras tersebut akan terus diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Juga akan terus dikerjakan untuk sedulur kita yang sangat memerlukan. Negara hadir untuk rakyatnya yang sedang memerlukan," ujar Arief.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjamin bahwa penyaluran bantun pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) tidak akan ditunggangi kepentingan politik dan menolak penyalurannya ditunda hingga pilpres dan pemilu usai.
Baca Juga:
Perkara Korupsi, Eks Wali Kota Tual Divonis Satu Tahun Enam Bulan Penjara
"Bagi kami urusannya adalah keluarga KPM ini menerima 10 kg beras dan bisa kita pertanggungjawaban prosesnya. yang lain kita tidak ikut-ikut," kata Bayu saat Konferensi Pers Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi di Gedung Bulug Pusat di Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Bayu menegaskan Bulog merupakan pelaksana dari penyaluran bantuan pangan beras yang sudah dimulai sejak Maret 2023 lalu dan dibantu oleh transporter logistik penyalur profesional seperti PT Pos Indonesia.
Bantuan pangan beras merupakan program pemerintah berupa penyaluran beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Program ini merupakan salah satu pemanfaatan cadangan beras pemerintah (CBP) sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.