“Sebagai upaya kehati-hatian terhadap kejahatan yang berkedok PBK, masyarakat harus mengetahui beberapa modus yang sering dilakukan, seperti penipuan berkedok transaksi PBK, perjudian dengan dalih transaksi kontrak PBK, dan money game atau perdagangan dengan skema ponzi. Kegiatan ilegal berkedok PBK juga terjadi melalui penawaran paket-paket investasi menggunakan robot trading dengan skema ponzi. Kerugian yang terjadi dari modus investasi tersebut adalah pembayaran keuntungan kepada para anggota dari dananya sendiri dan dana
dari anggota baru yang berhasil direkrut (member get member),” ujar Didid.
Dalam diskusi tersebut, Direktur Utama PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Nursalam juga turut mengingatkan masyarakat agar tidak terjun bertransaksi PBK sebelum benar-benar memahami industri ini. PBK bersifat high risk, high return. Dengan kata lain, potensi keuntungan yang besar selalu diiringi dengan kemungkinan kerugian yang tidak kalah besar.
Baca Juga:
Pemkab Paluta Memastikan Ketersediaan Stok Komoditi di Gudang Perum Bulog Kantor Cabang Padangsidimpuan
“Kami terus berupaya menggencarkan edukasi dan literasi kepada masyarakat dan kelompok-kelompok usaha dan dari kampus ke kampus. Memberikan layanan informasi yang mudah dimanfaatkan masyarakat dan sangat terbuka untuk berdiskusi,” ujar Nursalim.
Pada awal acara, perwakilan KADIN Sulawesi Utara Jefry Delarue mengungkapkan apresiasi atas literasi yang dilaksanakan Bappebti ini.
“Kegiatan ini merupakan momen penting dan bermanfaat mengingat masyarakat Sulawesi Utara masih banyak yang belum memahami PBK. Industri PBK yang sehat juga harus tumbuh di Sulut. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang baik agar masyarakat tidak salah arah dan terjerumus dalam kegiatan aktivitas ilegal seperti money game,” ungkap Jefry.
Baca Juga:
Bappebti Terbitkan Perba No 5 Tahun 2024
Adapun Direktur Utama PT Victory International Futures Purwo Yemianto menyatakan bahwa kegiatan literasi di Sulawesi Utara merupakan rangkaian besar Bulan Literasi PBK lalu.
“Meskipun Literasi PBK telah ditutup Maret lalu, namun tugas kita bersama tidak berhenti. Sebagaimana arahan Kepala Bappebti, pelaku industri tetap perlu mengedukasi dan memberikan pemahaman PBK yang sehat dan benar kepada masyarakat. Langkah ini juga untuk mengembalikan citra positif industri PBK dan kepercayaan masyarakat,” tutur Purwo.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita juga menekankan perlunya sinergi yang kuat Bappebti dengan segenap pemangku kepentingan.