WahanaNews.co | PT PLN (Persero) menggandeng Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) dan Universitas Nusa Cendana (Undana) guna mengembangkan 2 sumber biomassa yang akan digunakan dalam mendukung program co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Kedua sumber biomassa tersebut berasal dari pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu.
Baca Juga:
Biomassa dari Palmwaste: Upaya PLN EPI untuk Mengelola Limbah
Kesepakatan kerja sama ini tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) antara PLN Unit Induk Wilayah NTT dengan Pemprov NTT dan Universitas Nusa Cendana.
Kesepakatan ini diteken dalam sela-sela acara perhelatan forum Energy Transition Working Grup (ETWG) 2 di Labuan Bajo, 24 Juni lalu.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan selain memastikan pasokan biomassa untuk co-firing aman, kerja sama ini juga untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
Baca Juga:
PLN EPI Berupaya Tingkatkan Produktivitas Lahan Pertanian
Nantinya Pemprov NTT dan Universitas Nusa Cendana akan memasok kebutuhan biomassa untuk PLTU Bolok.
"Ini energi yang berbasis pada energi kerakyatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang sudah menyediakan tambahan lahan 3.600 hektare tambahan di kawasan Pulau Timor. Lokasi ini satu ekosistem dengan PLTU Bolok," ujar Darmawan.
Ia mengatakan nantinya PLN bersama Universitas Nusa Cendana akan menanam tanaman Kaliandra, Kedondong Hutan dan Lamtoro.