WahanaNews.co | Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN tahun 2023 ini dimanfaatkan Indonesia dengan rangkaian pertemuan bilateral dengan Kepala Negara mitra ASEAN.
Salah satunya pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) Kamala Harris di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9/2024)
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas penguatan kerja sama ekonomi kedua negara dalam kerangka kemitraan strategis itu.
Baca Juga:
BREAKING NEWS: Donald Trump Menangkan Pilpres AS 2024
Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah menteri lain.
Mengawali pertemuan, Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah kebakaran di Maui Hawaii Amerika Serikat. Presiden Joko Widodo juga menyampaikan apresiasi tinggi atas kesediaan Wapres Kamala Harris untuk hadir di KTT ASEAN yang juga merupakan kunjungan pertamanya di Indonesia selama beliau menjabat.
Wapres Kamala Harris menyampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi AS karena telah memiliki hubungan diplomatik yang panjang serta telah memasuki usia diplomatik 73 tahun.
Baca Juga:
Harris dan Trump Berebut 270 Suara: Siapa Presiden Baru Amerika?
Indonesia juga turut membantu dalam menciptakan kemakmuran dan keamanan bagi AS dan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
“Saya mengapresiasi seluruh kerja keras Indonesia untuk suksesnya penyelenggaraan KTT ASEAN dan perannya sebagai ASEAN Chairmanship,” ujar Wapres Kamala Harris mengawali sambutan.
Sejumlah topik ekonomi turut dibahas pada pertemuan, antar lain terkait Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan mineral kritis.
“IPEF harus dapat memberikan manfaat nyata bagi anggota-anggotanya, khususnya dari kerja sama rantai pasok yang telah disepakati dalam Pertemuan Tingkat Menteri IPEF di Detroit, AS bulan Mei 2023 lalu,” jelas Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo juga menambahkan, “Indonesia siap menjadi bagian dari rantai pasok global untuk AS termasuk bermintra dengan AS untuk produk semi konduktor.”
Menanggapi kebijakan Inflation Reduction Act (IRA), Presiden Joko Widodo sampaikan harapannya agar kebijakan IRA dapat memfasilitasi peluang untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak khususnya bagi negara mitra IPEF guna memanfaatkan subisidi hijau IRA untuk mineral kritis.
“Indonesia merupakan produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dengan cadangan nikel mencapai 21 juta metrik ton sehingga Indonesia dapat menjadi pemasok kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik di AS. Indonesia mengajak AS untuk membahas pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA),” ujar Presiden Joko Widodo.
Pernyataan tersebut dapat meyakinkan AS atas potensi kerja sama ekonomi yang besar bagi kedua negara sekaligus mengundang sejumlah investor asing AS untuk menggarap sektor nikel di Indonesia.
Pertemuan bilateral juga membahas isu-isu lainnya seperti Just Energy Transition Partnership (JETP). Indonesia menyampaikan harapan agar AS dapat memenuhi komitmen dalam berinvestasi senilai USD20 miliar, yang akan memobilisasi pendanaan publik dan swasta dalam jumlah besar untuk mendukung transisi energi Indonesia dan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan iklim.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.