WahanaNews.co, Berlin - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan
pertemuan bilateral dengan State Secretary of the Federal Ministry for Economic Cooperation and
Development (Bundesministerium für wirtschaftliche Zusammenarbeit und Entwicklung/BMZ), Niels Annen, di Berlin, Jerman, pada Senin (15/9).
Pada pertemuan tersebut, Wamendag Roro menekankan komitmen Indonesia mendorong berbagai upaya peningkatan ekspor UMKM Indonesia ke Jerman di samping mempercepat penyelesian perundingan perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA).
Baca Juga:
Wamendag Roro Ajak Alumni Untirta Berperan Aktif Wujudkan Indonesia Emas 2045
"Kemendag saat ini sedang fokus mendorong UMKM agar bisa ekspor. Hal ini mengingat kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia cukup besar, yakni sekitar 60 persen. Untuk itu, Kemendag memiliki program UMKM BISA (Berani Inovasi Siap Adaptasi) Ekspor dan diharapkan dapat
diintegrasikan dengan program yang dimiliki Pemerintah Jerman, salah satunya melalui forum Komite Ekonomi dan Investasi Bersama Jerman-Indonesia (JEIC), yang sekaligus dapat menjadi wadah memperlancar fasilitasi perdagangan kedua negara," ujar Wamendag Roro.
Salah satu komoditas yang didorong ekspornya yaitu kopi, mengingat tingginya minat terhadap kopi di kawasan Eropa dan banyak pelaku UMKM di industri tersebut.
"Diharapkan ekspor kopi Indonesia ke Jerman dapat ditingkatkan," imbuh Wamendag Roro.
Baca Juga:
Wamendag Roro: Digitalisasi UMKM Dukung Aktivitas Perdagangan
Pada pertemuan tersebut, Wamendag Roro juga menyampaikan arahan Presiden Prabowo pada kunjungan ke Brussel pada 13 Juli 2025 untuk menyepakati percepatan penandatanganan I-EU CEPA.
"Indonesia berkomitmen segera menyelesaikan I-EU CEPA sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini mengingat di tengah situasi geopolitik global yang fluktuatif saat ini, perjanjian dagang dengan negara mitra diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan kedua belah pihak, serta mengurangi ketergantungan terhadap suatu negara tertentu," lanjut Wamendag.
Adapun dari pihak State Secretary Annen menyampaikan beberapa fokus program pemerintah Jerman, antara lain terkait kebijakan EU deforetation regulation (EUDR) yang cukup berpengaruh pada beberapa komoditas Indonesia.