WahanaNews.co | Pemberi pinjaman kripto asal Amerika Serikat (AS), Voyager Digital, mengatakan pada Rabu (6/7/2022) bahwa pihaknya telah mengajukan kebangkrutan.
Ini menambah panjang daftar korban dari penurunan dramatis dalam harga yang telah mengguncang sektor cryptocurrency.
Baca Juga:
6 Tips Cara Trading Bitcoin untuk Pemula, Dijamin Untung!
Pemberi pinjaman kripto seperti Voyager berkembang pesat selama pandemi Covid-19.
Mereka menarik deposan dengan suku bunga tinggi dan akses mudah ke pinjaman yang jarang ditawarkan oleh bank tradisional.
Namun kemerosotan baru-baru ini di pasar kripto, dipicu oleh jatuhnya dua token utama pada bulan Mei, telah merugikan pemberi pinjaman.
Baca Juga:
Ternyata Sebesar Ini Ongkos Menambang 1 Bitcoin di RI, Masih Cuankah?
Voyager membekukan penarikan bulan ini, seperti yang dilakukan pemberi pinjaman lainnya, Singapore's Vault.
Pekan lalu, Voyager mengatakan telah mengeluarkan pemberitahuan default untuk dana lindung nilai kripto yang berbasis di Singapura, Three Arrows Capital (3AC), karena gagal melakukan pembayaran pinjaman kripto dengan total lebih dari 650 juta dolar AS.
“Volatilitas dan penurunan yang berkepanjangan di pasar kripto selama beberapa bulan terakhir, dan default Three Arrows Capital pada pinjaman dari anak perusahaan perusahaan, Voyager Digital, LLC, mengharuskan kami untuk mengambil tindakan yang disengaja dan tegas sekarang,” kata Chief Executive Voyager, Petugas Stephen Ehrlich, dalam sebuah pernyataan.