WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perum Bulog menyatakan telah berhasil menyerap lebih dari 800 ribu ton setara beras, yang menjadi capaian tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
Prita Laura, juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Bidang Pangan dan Pertanian menyebut serapan itu tak hanya menjadi prestasi bagi Bulog. Serapan juga menjadi kebahagiaan bagi petani.
Baca Juga:
Cegah Inflasi dan Jaga Daya Beli, Pemerintah Gulirkan Bantuan Beras untuk 18,2 Juta Penerima
Maklum, gabah petani diserap dengan harga Rp6.500 per kg. Harga itu cukup tinggi dan memberikan kepastian bagi petani.
"Pencapaian Perum Bulog bukan hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani, namun juga berkontribusi pada pencapaian Asta Cita Presiden Prabowo, swasembada pangan. Pemerintah mengapresiasi Bulog yang telah mengawal implementasi kebijakan pro petani Presiden. Sehingga kita dapat memutus praktek-praktek yang memiskinkan petani," ucapnya dalam keterangan resmi awal pekan ini.
Ia mengatakan saat ini Bulog terus bergerak. Upaya dilakukan untuk memastikan penyerapan dalam negeri mencapai target 3 juta ton pada tahun 2025.
Baca Juga:
Perubahan Pucuk Pimpinan Bulog: Mayjen Ahmad Rizal Resmi Menjabat Dirut
Untuk mencapai target itu, Bulog melalui kerja sama dengan TNI AD langsung melakukan program jemput gabah.
Babinsa dikerahkan untuk dapat membantu memonitor panen agar petani sejahtera dengan mendapatkan harga gabah sesuai harga pembelian pemerintah yang telah ditetapkan yaitu Rp 6.500/kg.
Sementara itu AA Gede Agung Wedhatama, Ketua Komunitas Petani Muda Keren (PMK) merasa bersyukur dengan gerak Bulog dan pemerintah tersebut.