Perluas Pemasaran Produk
Program bantuan tidak hanya menyasar sisi produktivitas saja, tetapi juga dari sisi pemasaran. Hal itu dirasakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Harapan Baru Kabupaten Banjar.
Baca Juga:
Spesial Harkitnas! PLN Beri Diskon 50 Persen untuk Tambah Daya Listrik, Berlaku hingga 23 Mei 2025
Ketua Poktan Harapan Baru, Suriani (49) menuturkan inovasi menjadi salah satu kunci para petani untuk bersaing di era persaingan digital. Dirinya terbantu dengan fitur marketplace di PLN Mobile yang memudahkan para UMK binaan mempromosikan produknya langsung ke genggaman pelanggan.
"Petani sekarang harus berani berinovasi dan kreatif untuk menjadi petani maju di era digital, adanya fitur marketplace di PLN Mobile membantu kami dalam memasarkan produk, bahkan hingga keluar daerah," ujar Suriani.
Wadah marketplace UMK ini juga menjadi wujud pembinaan dan pengembangan agar naik kelas yang merupakan bagian dari tujuan program TJSL. Selain itu, bagi pelanggan PLN, dengan terintegrasi bersama PLN Mobile, masyarakat bisa langsung berbelanja sambil memenuhi kebutuhan listriknya.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Tonny Bellamy menjelaskan bahwa PLN hadir tak hanya untuk menerangi negeri, tapi juga mengambil bagian dari pendorong pertumbuhan ekonomi pasca pandemi dan pembangunan nasional.
Untuk mewujudkan hal itu, PLN mendukung setiap usaha untuk meningkatkan taraf hidup yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Salah satunya pada sektor pertanian yang menjadi tonggak kedaulatan pangan bangsa melalui Program Electrifying Agriculture.
"PLN terus mendorong pelaksanaan program Electrifying Agriculture pada sektor pertanian. Dengan program ini kami berharap dapat mendukung peningkatan produktivitas dan penghasilan petani sehingga membawa perubahan ekonomi dan kesejahteraan hidup lebih baik. Program ini hadir untuk menjawab tantangan dan menyelesaikan persoalan petani di lapangan. Petani harus beregenerasi dan berinovasi untuk meningkatkan nilai jual hasil pertanian dan menekan biaya produksi," ujar Tonny.