"Ada yang sangkutpautin dengan mistis, itu ga ada, sejarahnya ya zaman dulu suara katak itu terdengar kemana-mana," lanjutnya.
Dede menuturkan, pada zaman dahulu, curug bangkong ini berfungsi untuk mengairi pesawahan milik warga.
Baca Juga:
Dear Travelers! Coba Wahana Baru di Dusun Bambu Cisarua, Yuk
"Dulu itu curug bangkong ini berfungsi buat irigasi aja ke sawah-sawah," tuturnya.
Uniknya, saat memasuki musim hujan, debit air di Curug Bangkong ini kecil, sedangkan saat musim kemarau debit airnya cukup tinggi.
"Kenapa dimusim hujan air nya ga ada, tapi di musim kemarau airnya besar, itu bukan fenomena alam, tapi di kelola oleh BBWS, karena kebutuhan air buat pengairan pesawahan di Desa Ciledug dan sekitarnya itu dibutuhkan di musim kemarau," tandasnya.
Baca Juga:
Dear Travelers! Ini 5 Rekomendasi Destinasi Seru di Desa Wisata Pujon Kidul, Malang
Dede menambahkan, aliran air tersebut berasal dari Waduk Darma, saat musim hujan aliran air dari Waduk Darma ditutup total.
"Jadi aliran sungai ini dari Waduk Darma, saat musim hujan ini, aliran air dari Waduk Darma ditutup total," tambahnya.
Jika saat musim hujan pintu air di Waduk Darma dibuka, kata Dede, Desa Ciledug yang terdapat di sebelah Desa Kertawirama bisa banjir.