"Seperti yang kita ketahui sektor transportasi adalah salah satu penyumbang emisi karbon tertinggi di Indonesia. Motor, mobil, truk, bus, dan sebagainya. Hari ini, emisi karbon sektor transportasi sudah menyumbang lebih dari 280 juta ton CO2 per tahun," ujarnya.
Tonny mengatakan, dari kolaborasi ini PLN dan BYD menghadirkan bundling layanan home charging service untuk setiap pembeli mobil listrik. Sehingga, masyarakat yang beralih kendaraan listrik akan semakin dimudahkan dalam penggunaannya.
Baca Juga:
28 Mitra Badan Usaha PLN Teken MoU Kembangkan SPKLU, SPBKLU dan Home Charging
"PLN sangat mengapresiasi BYD, dan kita bisa melakukan sinergi kolaborasi demi mewujudkan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai untuk mewujudkan Indonesia lebih hijau," imbuh Tonny.
Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Zhao Yue mengatakan, pihaknya optimis dengan komitmen Indonesia untuk bersama-sama menyambut transisi energi melalui kendaraan listrik. Di samping itu, Indonesia dinilai sebagai pasar yang besar dan potensial untuk kendaraan listrik terus berkembang.
"Kami sangat mengapresiasi penandatanganan ini, dan optimistis untuk bekerja sama lebih baik dengan Indonesia dalam pengembangan infrastruktur dan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai," ujarnya.
Baca Juga:
Masifkan Infrastruktur EV, PLN Gandeng 28 Mitra Badan Usaha Kembangkan SPKLU, SPBKLU dan Home Charging
Dalam kesepakatan ini, PLN dan BYD juga berencana melakukan studi bersama sebagai dasar pelaksanaan pilot project dalam pengembangan penyediaan infrastruktur dan ekosistem KBLBB di Indonesia. Kedua belah pihak berkomitmen menciptakan sinergi yang saling bermanfaat untuk masing-masing pihak dan seluruh masyarakat.
[ADV/Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.