WAHANANEWS.CO, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh karena pemulihan jaringan listrik di sejumlah wilayah belum dapat terselesaikan secara penuh pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda provinsi tersebut selama lebih dari sepekan pada Selasa (9/12/2025).
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh,” ujar Darmawan secara daring dalam konferensi pers bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Baca Juga:
Di Balik Gelap dan Badai, Dedikasi Tanpa Batas PLN Mengembalikan Cahaya Sumut
Dalam penjelasannya, Darmawan menguraikan bahwa PLN telah melakukan berbagai upaya untuk menyalurkan listrik dari Arun menuju Banda Aceh namun transmisi itu kembali gagal akibat kondisi sistem yang belum stabil sehingga penyaluran tidak dapat dilakukan dengan aman.
“Ternyata, dalam proses pengaliran listrik dari Arun ke Banda Aceh, kami menghadapi tantangan hambatan teknis,” kata Darmawan.
Darmawan menjelaskan bahwa secara fisik jaringan transmisi telah berdiri tetapi sistem kelistrikan membutuhkan stabilisasi lebih lanjut sehingga proses penyaluran listrik tetap tertunda.
Baca Juga:
Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana
“Kenyataannya bahwa penyaluran listrik ini jauh lebih berat daripada perkiraan kami,” ujarnya.
Akibat kondisi lapangan yang dinamis, Darmawan turut meluruskan pernyataan sebelumnya terkait pemulihan jaringan yang disebut telah mencapai 93 persen karena beban pemulihan melebihi proyeksi awal dan defisit pasokan sekitar 40 megawatt (MW) masih menyebabkan Banda Aceh menjalani pemadaman bergilir.
Ia memastikan bahwa seluruh unit terus mempercepat pemulihan jaringan tegangan rendah di wilayah yang masih terisolasi, seperti Bener Meriah, Aceh Tamiang, Gayo Lues, hingga Takengon.