“Inilah yang menyebabkan kenapa pada hari ini, diberikan kepada kita sebuah sertfikat bahwa Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik, dan sudah swasembada pangan,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Jokowi kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk terus berupaya mewujudkan swasembada pangan terutama beras.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Sejak tahun 2015, kata Jokowi, pemerintah telah membangun infrastruktur untuk mendukung sektor pertanian. Hal tersebut terlihat dari upaya pemerintah yang sudah membangun 29 bendungan besar yang berguna bagi pengairan persawahan.
Ia berjanji, akan ada 38 bendungan besar lainnya yang akan diselesaikan pada tahun ini. Selain itu, hingga tahun 2024, Jokowi menyatakan akan membangun 61 bendungan besar lainnya, dan 4.500 embung.
Mantan wali kota Solo ini juga mengklaim telah membangun 1,1 juta jaringan irigasi selama ia memimpin negeri ini.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Jokowi pun berambisi Indonesia kelak bisa menjadi eksportir beras. Namun di sisi lain, Jokowi juga berharap Indonesia tidak lagi bergantung pada beras, dan sebaliknya mulai menggalakkan program diversifikasi pangan.
“Diversifikasi pangan, hati-hati kita tidak hanya tergantung pada beras, tetapi harus kita mulai untuk jenis-jenis bahan pangan lainnya. Telah kita mulai kemarin di Waingapu, NTT, misalnya sorgum, kemudian di beberapa provinsi jagung, juga besar. Yang dulu tujuh tahun yang lalu kita harus impor 3,5 juta ton jagung, hari ini kita hanya impor jagung kira-kira 800 ribu ton,” jelasnya.
Dengan lonjakan produksi jagung ini, ia berharap Indonesia juga bisa mencapai swasembada jagung dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun mendatang.