WahanaNews.co | Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membeberkan rencananya untuk meningkatkan ekonomi Indonesia dengan Road Map to Indonesia 2045.
Salah satu dari tiga program utamanya adalah mendukung percepatan investasi dengan UU Cipta Kerja. Selain itu, program lainnya adalah membangun ekonomi daerah dan menciptakan kewirausahaan serta penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui vokasi.
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
Ketua Umum (Ketum) Kadin, Arsjad Rasjid, menyebutkan betapa pentingnya ekonomi daerah yang kuat untuk memperkuat ekonomi negara.
"Kita ambil spirit dari UU Cipta Kerja. Spirit mempercepat dan permudah investasi, ada lapangan kerja bagi masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Lalu kuatkan ekonomi daerah, kebijakannya jangan disamakan, tapi lihat potensi daerahnya," ujar Arsjad di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2021 di Nusa Dua, Bali yang berlangsung 3-4 Desember 2021.
Dalam keterangan yang diterima Jumat (3/12/2021), Arsjad menjelaskan untuk mengangkat fondasi ekonomi Indonesia, diperlukan dukungan UMKM melalui penguatan kewirausahaan dan SDM.
Baca Juga:
Kadin: Pemimpin Solo Masa Depan Harus Pahami Masalah untuk Kesejahteraan Masyarakat
"UMKM harus naik kelas, dari informal menjadi formal sehingga bisa mengakses permodalan untuk menjadi lebih besar," kata Arsjad.
Dia mengatakan Kadin mendorong program ekonomi kerakyatan yang mengedepankan kerja sama, kolaborasi menciptakan wirausaha sosial, peduli terhadap ekonomi negara, bangsa dan masyarakat.
"Itulah ekonomi Pancasila yang bertujuan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Hal ini juga kata Arsjad, akan dibawa Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G-20 yang digelar di Bali tahun 2022.
Indonesia akan membawa isu-isu negara berkembang, yakni soal UMKM dan ekonomi digital serta komitmen Indonesia menyiapkan diri sebagai kekuatan ekonomi dunia melalui industri hijau dan ramah lingkungan.
"Ini event memperkenalkan Indonesia yang baru, Indonesia menuju 2045 sebagai kekuatan ekonomi hijau dan bersih," kata dia.
Dalam rapimnas ini juga Kadin mendukung program pemerintah untuk mencapai target net zero di 2060. Saat ini, Kadin sedang menyiapkan net zero bagi usahawan tingkat UMKM dibantu Kadin daerah (Kadinda).
"Ingat, di COP-26 kemarin, Indonesia juga jadi leader dalam menginisiasi carbon trading yang perangkatnya sudah kita siapkan," jelasnya.
Arsjad Rasjid berharap, Rapimnas Kadin yang merupakan amanat munas ini dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi khususnya sektor pariwisata dan UMKM di Bali.
Dalam rapimnas ini, Kadin Indonesia juga menggelar acara pameran UMKM dan industri kreatif di sepanjang lobby tempat berlangsungnya acara.
"Dalam rapimnas ini, hadir semua perwakilan Kadin daerah dari 34 provinsi dan asosiasi yang tergabung dalam Kadin Indonesia. Rapimnas ini ajang kita berkonsolidasi, menyamakan visi-misi dan program-program utama untuk membantu pemerintah mempercepat pemulihan kesehatan dan ekonomi di masa pandemi ini," ujar Arsjad Rasjid.
Sementara Koordinator Wakil Ketua Umum (WKU) I Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan rapimnas kali ini tampak sedikit berbeda dari yang sebelumnya.
Hal ini karena rapimnas kali ini menggelar forum bisnis dengan pihak pemerintah yakni menteri dengan empat skala prioritas, yakni transformasi dan industri kesehatan, kewirausahaan dan investasi, pemberdayaan UMKM dan net zero emission.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia sekaligus Ketua Panitia Pelaksanaan Rapimnas, Eka Sastra mengatakan panitia sengaja memilih Bali sebagai tempat acara tak terlepas dari tema yang diangkat, Bangkit Bersama.
Harapannya, dengan berhasilnya Bali menyelenggarakan acara besar seperti Rapimnas Kadin akan membuat sektor pariwisata bangkit.