WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah terus mengoptimalkan peran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus pendorong pemerataan pembangunan nasional.
Sejumlah wilayah yang berhasil mengelola KEK secara terintegrasi terbukti mampu mencatatkan kinerja ekonomi yang melampaui rata-rata pertumbuhan provinsi maupun nasional.
Baca Juga:
PLN Tegaskan Komitmen Dukung Pertumbuhan Industri Lewat Penandatanganan PJBTL di HLN ke-80
Dua di antaranya adalah Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal yang masing-masing mencatat pertumbuhan ekonomi di kisaran 8 hingga 9 persen.
Di Kabupaten Batang, keberadaan KEK Industriopolis Batang menjadi salah satu faktor utama yang mendorong akselerasi investasi dan peningkatan aktivitas ekonomi.
Pengembangan kawasan ini tidak hanya menarik investasi baru, tetapi juga berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Baca Juga:
Kadin Indonesia Perkuat Kerja Sama Pengusaha Domestik dengan Afrika Selatan Sektor Industri
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang pada 2024 mencapai 6,03 persen, kemudian meningkat signifikan pada 2025.
Pada triwulan III 2025, pertumbuhan ekonomi daerah ini tercatat sebesar 8,52 persen (year on year/yoy), yang terutama ditopang oleh kuatnya konsumsi rumah tangga serta peningkatan investasi.
“Pengalaman Kabupaten Batang dan Kendal menunjukkan bahwa KEK bukan hanya instrumen insentif investasi, tetapi juga katalis transformasi ekonomi daerah. KEK yang dirancang dengan baik, didukung infrastruktur, kemudahan berusaha, serta integrasi dengan tenaga kerja lokal, terbukti mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.