WahanaNews.co | Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) memastikan kembali bahwa pihaknya mendukung pengembangan pertanian digital (e-agrikultur) di Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) FAO Qu Dongyu dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di sela-sela Pertemuan Menteri Pertanian (AMM) G20 di Bali, Selasa, menyampaikan dukungan itu diberikan misalnya dalam tata kelola data pertanian dan penggunaan informasi geospasial.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
“Digitalisasi memainkan peran penting dalam mempercepat kemajuan menuju pencapaian Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dengan mendiversifikasi pendapatan dan membuka lapangan kerja dan peluang bisnis di dalam dan di luar pertanian, terutama bagi generasi baru petani dan kaum muda,” kata Dirjen FAO Qu Dongyu.
Dalam kesempatan yang sama, Qu juga memuji Ruang Kontrol Pertanian (Agriculture War Room) di Indonesia, yang menunjukkan manfaatkan penggunaan teknologi digital dalam pembuatan kebijakan yang berbasis data.
Dalam sesi berbeda, yaitu selepas pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian RI, Dirjen FAO menyampaikan pihaknya telah membina kerja sama dengan Indonesia dalam waktu kurang lebih 30 tahun.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Ia menyampaikan FAO bakal memperkuat kerja sama itu melalui kemitraan dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk para peneliti.
“Terkait itu, kami bersedia untuk memberi dukungan untuk pengelolaan big data, teknologi-teknologi baru, dan jaringan global FAO. Kami ingin membantu Indonesia agar dapat menjadi yang terdepan,” kata dia, dikutip dari Antara.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyampaikan dalam pertemuan bilateral dengan FAO pihaknya menunjukkan kebijakan dan strategi memperkuat ketahanan pangan di dalam negeri.