"Ini menarik sekali, baik sekali, karena justru dengan pendekatan ini, metode ini justru malah semakin subur. Ada efisiensi mengurangi biaya karena tidak lagi menggunakan pupuk yang harus berasal dari produk dibeli," kata Wali Kota.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktam) Samendre, Arif Rante berharap adanya bantuan sapi sebanyak 1.200 ekor untuk menerapkan sistem pertanian organik.
Baca Juga:
Puluhan Sapi di Kecamatan Paguyaman Diduga Mati Karena Diracun Orang Tidak Dikenal
"Kita di sini ada sekitar 400 hektar yang produktif berarti paling tidak dibutuhkan sekitar 1.200 ekor sapi untuk mendukung Amohalo sebagai lumbung pertanian organik," katanya.
Dia menyebut, jika petani bisa memiliki tiga ekor sapi, maka kotoran sapi tersebut bisa mencukupi pupuk satu hektare padi sawah petani. Kemudian satu hektare sawah mampu mencukupi pakan tiga ekor sapi.
"Jadi tidak dibutuhkan biaya, yang kita gunakan limbah ternak dan urine ternak, kencing sapi kita fragmentasi. Namun ke depan ini supaya semua teman-teman terpancing, jadi ini dibutuhkan walaupun memang tidak dibutuhkan biaya, tetapi modal awal yaitu ternak," kata Arif. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.