WAHANANEWS.CO, Jakarta - Banyak perusahaan rintisan atau startup bertebaran di Indonesia. Namun, tidak semua memiliki umur yang panjang. Beberapa startup menyerah dan gulung tikar seperti Zenius, Airy Room, dan JD.ID. Penyebabnya beragam, mulai dari kehabisan modal hingga dihantam pandemi Covid-19.
Dalam perjalanannya, startup sering kali menghadapi tantangan yang tidak mudah. Persaingan ketat, perubahan tren pasar, hingga sulitnya menjaga arus kas menjadi ujian yang harus dihadapi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Komitmen PLN untuk Capai Net Zero Emission dengan Merangkul 63 Startup Energi
Meski sempat menjadi primadona dengan inovasi yang menarik, banyak startup tak mampu bertahan ketika menghadapi krisis.
Nama-nama besar seperti JD.ID dan Airy Room sempat menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Namun, strategi bisnis yang kurang adaptif serta dampak dari pandemi membuat mereka harus menutup operasionalnya.
Cerita ini menjadi pengingat bahwa dunia startup penuh dengan dinamika, di mana kesuksesan tidak selalu menjamin keberlanjutan.
Baca Juga:
PLN Startup Day 2025, Dukungan PLN Kembangkan Startup Greentech Indonesia
Melansir CNBC Indonesia, ini dia sederet startup terkenal yang akhirnya menghentikan aktivitasnya.
1. Zenius
Startup edutech Zenius mengumumkan tutup sementara pada awal 2024. Perusahaan penyedia platform pendidikan online dan pemilik jaringan bimbingan belajar Primagama tersebut mengaku harus menghentikan kegiatan karena "tantangan operasional."