WAHANANEWS.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan komersial terbaru, Indonesia Airlines Group (INA), kini resmi beroperasi di Indonesia.
Meski mengusung nama “Indonesia,” maskapai ini ternyata didirikan oleh Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.
Baca Juga:
Terminal 2F Khusus Umrah, Maskapai LCC Berpindah ke Terminal 1 Mulai 2025
Namun, di balik perusahaan ini, ada sosok pengusaha asal Indonesia bernama Iskandar, yang menjadi pemilik sekaligus pemimpin maskapai ini.
Pendiri Indonesia Airlines
Iskandar lahir pada 7 April 1983 di Bireuen, Aceh. Ia merupakan pengusaha yang kini menjabat sebagai CEO Indonesia Airlines sekaligus Kepala Eksekutif Calypte Holding.
Baca Juga:
Tragedi Langit, 3 Pesawat Jatuh di 3 Negara dalam 24 Jam
Iskandar menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, dan memulai kariernya di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.
Pada 2006-2009, ia sempat bekerja di PLN sebelum beralih ke sektor perbankan dan asuransi.
Tertarik pada industri kelistrikan, Iskandar membangun bisnis di bidang tersebut pada 2015.
Namun, usahanya hanya bertahan selama dua tahun. Baru pada 2022, ia mendirikan Calypte Holding bersama mitranya dari Singapura.
Perusahaan ini berkembang pesat dengan tiga fokus utama: energi terbarukan, pertanian, dan penerbangan.
Di sektor aviasi, Calypte Holding mendirikan PT Indonesia Airlines Group sebagai operator resmi maskapai Indonesia Airlines.
Maskapai Premium Berbasis di Soekarno-Hatta
Menurut Iskandar, Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Maskapai ini telah melalui studi kelayakan komprehensif dengan bantuan konsultan penerbangan dari Singapura dan Amerika Serikat (AS).
"Kami menghadirkan maskapai komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines," ujar Iskandar, Minggu (9/3/2025).
"Kami menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial, menawarkan pengalaman perjalanan yang tak tertandingi bagi penumpang," lanjutnya.
Berdasarkan perencanaan bisnis, Indonesia Airlines akan fokus pada penerbangan internasional. Dalam lima tahun pertama, maskapai ini menargetkan penerbangan ke 48 kota tujuan di 30 negara.
Operasional Perdana: 20 Pesawat Canggih
Pada tahap awal, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 pesawat, yang terdiri dari:
10 unit pesawat berbadan ramping, seperti Airbus A321neo atau A321LR.
10 unit pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.
Konsep layanan yang diusung adalah premium dan eksklusif, menghadirkan fasilitas kelas dunia yang biasa ditemukan pada layanan penyewaan jet pribadi.
Didukung Tim Ahli dari Maskapai Besar Dunia
Untuk memastikan standar layanan terbaik, Indonesia Airlines merekrut tim yang berpengalaman dari berbagai maskapai ternama dunia:
Direktur Operasional berasal dari Singapore Airlines, dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama Airbus A380.
Direktur Komersial direkrut dari maskapai besar seperti Emirates dan Asiana Airlines.
Departemen Operasi Penerbangan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang sebelumnya bekerja di maskapai asing.
Direktur Produk dan Layanan berasal dari Royal Brunei dan Emirates, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun.
Manajer awak kabin diambil dari British Airways, yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA).
Wakil manajer awak kabin berasal dari Emirates, memastikan standar pelayanan kabin tetap optimal.
Dengan tim berpengalaman dan armada canggih, Indonesia Airlines berambisi menghadirkan standar penerbangan premium yang bersaing di tingkat global.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]