WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sejumlah maskapai penerbangan internasional tengah mengevaluasi ulang operasi mereka di kawasan Timur Tengah pasca serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.
Tindakan tersebut memicu eskalasi ketegangan regional dan meningkatkan kekhawatiran terhadap keselamatan penerbangan.
Baca Juga:
Resmi! Veronica Tan Jadi Komisaris Citilink, Ini Sosok-Sosok Baru Pengendali Maskapai
Situasi memanas setelah Israel melakukan serangan udara ke wilayah Iran pada 13 Juni 2025, yang kemudian dibalas oleh Teheran.
Wilayah udara Iran, Irak, hingga kawasan Mediterania yang biasanya menjadi jalur sibuk penerbangan komersial kini menjadi lebih lengang.
Laporan Reuters menyebutkan bahwa selama lebih dari sepuluh hari terakhir, aktivitas penerbangan di kawasan itu menurun drastis.
Baca Juga:
Aturan Tak Tertulis Soal Pakaian Saat Terbang: Hindari Ini Demi Kenyamanan & Keamanan
Beberapa maskapai memutuskan untuk menghentikan sementara layanan mereka, mengalihkan rute, atau menjadwalkan ulang penerbangan akibat penutupan wilayah udara dan meningkatnya risiko keamanan.
Bandara besar seperti Dubai dan Doha ikut merasakan dampak langsung dari krisis ini.
Meski belum sepenuhnya aman, sejumlah maskapai sudah mulai membuka kembali penerbangan mereka secara terbatas.