WahanaNews.co | PT PLN (Persero) melaporkan konsumsi listrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat menyentuh angka 2.359,31 giga Watt hour pada 2022 atau meningkat sebesar 3,02 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar 2.290,19 GWh sebagai dampak membaiknya perekonomian di NTB.
"Peningkatan konsumsi listrik tersebut mengindikasikan pertumbuhan ekonomi di NTB. Semakin tinggi penggunaan listrik, semakin padat aktivitas ekonominya," kata General Manager PLN NTB Sudjarwo, di Mataram, Rabu (11/1).
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Peningkatan tersebut, kata dia, terutama dihasilkan oleh konsumsi listrik dari golongan pelanggan bisnis, industri, rumah tangga dan pertanian yang memanfaatkan energi listrik (electrifying agriculture).
Pertumbuhan konsumsi listrik tertinggi pada 2022, berada di sektor bisnis sepanjang 2022 mencapai 17,25 persen dan diikuti oleh tarif sosial sebesar 15,10 persen.
Sementara itu, lanjut Sudjarwo, seiring dengan peningkatan konsumsi listrik, penambahan pelanggan pun juga semakin naik. Sampai dengan akhir 2022, jumlah pelanggan listrik sebanyak 1,78 juta pelanggan atau naik sebesar 3,67 persen dibandingkan tahun 2021 yang berjumlah 1,71 juta pelanggan.
Baca Juga:
4 Tips Listrik Aman Saat Liburan
"Pencapaian tersebut, tak lepas dari berbagai strategi yang dilakukan PLN, utamanya dalam memastikan pasokan listrik di NTB cukup," ujarnya.
Saat ini, kata dia, Sistem Kelistrikan Lombok memiliki daya mampu sebesar 321 mega Watt (MW) dengan beban puncak sebesar 273 MW dan cadangan daya sebesar 48 MW. Sedangkan untuk Sistem Kelistrikan Sumbawa, memiliki daya mampu sebesar 155 MW dengan beban puncak sebesar 112 MW dan cadangan daya sebesar 43 MW
"Dengan pasokan daya yang dimiliki saat ini, PLN memastikan kebutuhan listrik untuk masyarakat cukup. Kami juga siap untuk seluruh event, baik nasional maupun internasional yang akan digelar pada 2023," ucapnya.