WahanaNews.co | Atase Perdagangan Kairo M. Syahran Bhakti S menjelaskan beberapa komoditas unggulan yang mengalami peningkatan ekspor ke Mesir pada 2022 berdasarkan catatan Central Agency for Public Mobilization and Statistics Mesir (CAPMAS).
Kopi sebagai komoditas unggulan mengalami peningkatan ekspor 8,7 persen; produk kertas 98,13 persen; dan lemak kakao 23,9 persen.
Baca Juga:
Apresiasi Importir AS, Pemerintah Indonesia Serahkan Primaduta Award 2024
Hal ini diungkapkan Syahran dalam pertemuan Safari Ramadhan yang digelar di Hotel Helnan Palestine Alexandria, Mesir, Selasa (4/4).
Pertemuan tersebut mengundang buyer potensial asal Mesir yang berdomisili di Alexandria. Syahran mendampingi Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf bersama Sekretaris II Fungsi Ekonomi M Arif Ramadan.
“Potensi ekonomi perdagangan Indonesia-Mesir masih dapat terus ditingkatkan. Pertemuan bisnis ini adalah salah satu upaya pembinaan buyer untuk bersama membuka peluang-peluang kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan dan saling melengkapi. Hal ini mengingat situasiresesi dunia yang belum membaik,” ujar Lutfi.
Baca Juga:
Kopi Indonesia Dipamerkan dengan Konsep Lounge dalam Seoul International Café Show ke-23
Di hadapan buyer potensial, Luthfi menyampaikan perkembangan terkini pertumbuhan ekonomi perdagangan Indonesia.
Ia juga mengajak buyer potensial meningkatkan pembelian produk komoditas unggulan Indonesia seraya mencari peluang agar produk baru dapat dipasarkan di Alexandria dan sekitarnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Al Poston for Import & Export yang telah melakukan misi pembelian ke Indonesia dengan skema imbal dagang antara produk kopi Indonesia dan jeruk Mesir.
Selanjutnya, Al Gharas for Herb and Spices sebagai importir produk rempah dan kopi; Agnaden for Import & Export untuk produk bubuk kakao; serta Kamal Saad for Paper Industries importir produk kertas dan alat tulis kantor.
Pada kesempatan tersebut, Syahran juga menyebutkan sejumlah produk rempah yang mengalami penurunan ekspor, yaitu cengkeh turun 34,54 persen; pala 31,43 persen; dan bubuk kakao 42,56 persen. Syahran juga menerangkan, angka perdagangan bilateral Indonesia-Mesir secara umum meningkat.
”Berdasarkan laporan CAPMAS, total perdagangan Indonesia-Mesir sebesar USD 2,176 miliar pada 2022. Ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD 1,666 miliar sementara ekspor Mesir ke Indonesia USD 510,20 juta. Artinya, Indonesia membukukan surplus USD 1,5551 miliar,” ungkap Syahran.
Adapun Arif menambahkan, momentum kegiatan ekspor dapat dimanfaatkan untuk kembali memulai aktivitas perdagangan Indonesia-Mesir.
Untuk itu, KBRI Kairo senantiasa memfasilitasi pelaku usaha Mesir yang berdomisili di Alexandria untuk memperluas jangkauan investasi di Indonesia.
Diskusi dalam pertemuan berlangsung interaktif. Terungkap Direktur Agnaden For Import & Export Hosny yang selama ini mengimpor produk bubuk kakao ingin menjajaki produk hasil pertanian lainnya.
"Kami telah empat tahun mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia yang berkualitas tinggi. Saat ini, kami ingin membuka importasi produk lainnya, seperti kelapa kering (dessicated coconut),” pungkas Hosny. [jp/jup]