WAHANANEWS.CO, Jakarta - Investasi telah menjadi cara efektif bagi masyarakat untuk mengumpulkan dana demi masa depan. Namun, beragamnya pilihan instrumen investasi kerap membuat banyak orang bingung memilih yang tepat.
Tak semua instrumen menjamin keamanan dan keuntungan, sehingga jika salah pilih, niat menabung bisa berubah menjadi kerugian.
Baca Juga:
Perkuat Industri Tekstil Indonesia, Wamenkeu Anggito Ajak Diskusi Asosiasi Pengusaha Tekstil
Di tengah situasi global seperti konflik Timur Tengah yang berkepanjangan dan kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS, perencana keuangan menyarankan emas dan kripto sebagai alternatif investasi yang menarik.
1. Emas Sebagai Safe Haven
Melansir CNN Indonesia, Andi Nugroho dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) menyebut emas sebagai pilihan terbaik di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global.
Baca Juga:
Industri Fintech Bergolak di IFSE 2024, OJK Serukan Perlindungan Konsumen
Situasi seperti konflik Timur Tengah membuat investor cenderung memilih aset aman seperti emas, sehingga mendorong harganya naik.
Meski data menunjukkan harga emas sempat melemah setelah Trump terpilih, janji kampanye Trump seperti penurunan pajak dan kenaikan tarif diprediksi memicu inflasi lebih tinggi.
Hal ini menjadikan emas tetap relevan sebagai aset lindung nilai inflasi.
2. Kripto untuk Investor Agresif
Kripto juga dinilai menarik, terutama dengan dukungan kebijakan pro-kripto dari Trump selama periode pemerintahannya.
Bitcoin, misalnya, pernah melonjak hingga 3000 persen di masa itu.
Menurut Andi, bagi investor yang agresif dan siap menghadapi risiko tinggi, kripto menjadi opsi menarik untuk mengembangkan portofolio investasi.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Investasi Emas dan Kripto
Kelebihan dan Kekurangan
Emas: Cocok untuk berbagai karakter investor dan dapat diandalkan untuk jangka panjang. Namun, keuntungan tergantung pada situasi global, serta adanya selisih harga jual-beli.
Kripto: Volatilitas tinggi memungkinkan potensi keuntungan besar. Namun, tidak adanya underlying asset membuat risiko lebih tinggi, sehingga hanya cocok bagi investor agresif.
Proporsi Investasi
Andi menyarankan alokasi 10% penghasilan bulanan untuk emas secara rutin. Untuk kripto, gunakan 30-50% uang dingin terlebih dahulu untuk meminimalkan risiko.
Pahami Risiko
Budi Rahardjo dari One Shield Consulting menegaskan bahwa setiap aset memiliki fluktuasi, termasuk emas dan kripto. Pemahaman risiko diperlukan agar investor tidak terjebak pada tren sementara.
Diversifikasi Portofolio
Jika masih ragu, kombinasikan emas dan kripto dengan aset lain seperti saham, obligasi, properti, atau deposito. Diversifikasi membantu mengurangi risiko sekaligus mengoptimalkan keuntungan.
Pentingnya Lembaga Terpercaya
Pastikan berinvestasi melalui lembaga yang diawasi otoritas resmi untuk memastikan keamanan dan keaslian produk investasi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]