WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Drajad Wibowo, menyatakan bahwa investasi emas merupakan langkah yang masuk akal di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti seperti sekarang ini.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa harga emas tidak selalu stabil dan tetap memiliki potensi fluktuasi.
Baca Juga:
Harga Emas Antam Turun Tipis, Pegadaian Masih Stabil
"Investasi emas itu memang pilihan yang logis. Tapi jangan lupa, harga emas itu juga naik turun. Sekarang harga emas naik karena orang pada lari ke emas," ujar Drajad, melansir Kompas.com, Minggu (13/4/2025).
Menurutnya, lonjakan harga emas saat ini dipicu oleh ketidakpastian global yang membuat banyak orang beralih ke emas sebagai aset aman.
Namun, ia menekankan bahwa harga emas bisa saja kembali melemah saat kondisi ekonomi mulai membaik dan stabil.
Baca Juga:
Orang Kaya Indonesia Ramai-ramai Pindahkan Kekayaan Akibat Kekhawatiran Ekonomi Domestik
"Kalau untuk investasi, minimal satu tahun. Kalau cuma tiga bulan, bisa saja saat butuh uang, harga lagi turun," ucapnya mengingatkan.
Drajad menekankan bahwa investasi emas idealnya dilakukan dalam jangka menengah hingga panjang. Ia menyarankan masyarakat tidak terlalu berharap bisa segera mencairkan emas dalam waktu singkat.
Butik Emas Dikepung Warga
Antusiasme masyarakat terhadap investasi emas terlihat jelas di Butik Emas Logam Mulia Antam, Gedung Antam, Jakarta, Jumat, 11 April 2025.
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, emas menjadi salah satu instrumen investasi paling diburu.
Butik emas mulai dipadati sejak pukul 04.30 WIB. Pengunjung datang pagi-pagi sekali karena kuota pembelian langsung di butik hanya dibatasi untuk 50 orang per hari.
Saat butik resmi dibuka pukul 08.30 WIB, seluruh kuota telah habis. Banyak calon pembeli yang tidak kebagian terpaksa harus kembali lagi keesokan harinya.
Dian (48), mengaku datang pukul 08.00 WIB namun tidak mendapatkan antrean.
"Dari jam 08.00 WIB antrean udah tutup," keluhnya.
Berbeda dengan Ayu (57), yang berhasil mengamankan antrean dengan nomor 37. Ia mengatakan sudah berangkat sejak subuh dari rumahnya di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Kenaikan harga emas membuat masyarakat semakin tertarik untuk membeli.
Pada Jumat itu, harga emas Antam melonjak Rp43.000 menjadi Rp1.889.000 per gram—angka tertinggi sepanjang sejarah. Harga buyback pun ikut naik menjadi Rp1.739.000 per gram.
Kenaikan ini turut dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global, salah satunya karena kebijakan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sementara itu, harga emas berjangka di bursa Comex, New York Exchange, pada Kamis malam waktu setempat, tercatat naik 3,2 persen ke level 3.177,5 dolar AS per troy ons.
Di pasar spot, harga emas turut menguat sebesar 0,40 persen ke level 3.188,86 dolar AS per troy ons hingga pukul 07.03 WIB.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]