WahanaNews.co | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menggaet PT Astra International dalam upayanya meningkatkan peran perempuan dalam proses transisi energi di Indonesia.
Direktur Aneka Energi dan Energi Terbarukan KESDM Andriah Feby Misna dalam keterangannya di Jakarta, Kamis menyampaikan saat ini banyak perempuan telah mengisi pos-pos penting di pemerintahan termasuk Kementerian ESDM.
Baca Juga:
PLN Kembali Raih Best Green Loan Internasional atas Akselerasi Transisi Energi
"Pada 2021, setidaknya ada 11 perempuan yang mengisi posisi direktur dari total 55 unit. Selain itu, terjadi peningkatan pegawai perempuan dari 22,8 persen di 2011 menjadi 27,5 persen pada 2021. Ditjen EBTKE menjadi unit dengan jumlah pegawai perempuan terbanyak yaitu sekitar 35 persen," ungkapnya saat acara "Temu Netizen Ke-17" sekaligus buka bersama Sobat Energi.
Acara yang diselenggarakan Kementerian ESDM bersama Astra bertajuk "Earth in The Hands of Woman" ini sebagai peringatan Hari Kartini pada 21 April dan Hari Bumi pada 22 April 2022. Selain Andriah, pembicara lain adalah Expert Manajemen Energi Astra International Priska Retnosari Setiowati.
Feby, panggilan akrab Andriah, menambahkan hal tersebut tentunya merupakan sinyal yang baik dalam meningkatkan peran perempuan dalam transisi energi Indonesia, melihat peran vital Kementerian ESDM dalam transisi energi, termasuk mencapai target bauran energi baru terbarukan 23 persen pada 2025 dan menuju net zero emission (NZE) pada 2060.
Baca Juga:
Dorong Transisi Energi, PLN: Teknologi Mempunyai Peran Penting
"Artinya, peningkatan pegawai KESDM sama dengan peningkatan peran perempuan dalam transisi energi," ujarnya.
Tak hanya itu, ungkap Feby, peran perempuan juga bisa dilakukan dari level masyarakat. "Beberapa hal yang bisa dilakukan perempuan dalam transisi energi di antaranya melakukan gaya hidup hemat energi, terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan pengelolaan energi, dan melakukan pemberdayaan perempuan dalam program energi mulai dari proses perencanaan, penerapan, hingga evaluasi," tambahnya.
Sementara itu, Priska Retnosari Setiowati menyampaikan langkah meningkatkan peran perempuan dalam transisi energi. Di Astra, 18 persen pegawainya adalah perempuan.