Dua tahun setelahnya, Mixue Bingcheng mulai membangun pabrik pusat untuk menguasai rantai pasok dan mencapai swasembada. Kemudian pada 2014, perusahaan mendirikan pusat logistik di Kota Jiaozuo, Provinsi Henan, untuk mengirimkan materi gratis kepada seluruh cabang.
Dengan pusat pergudangan dan logistiknya sendiri, siklus transit Mixue Bingcheng telah dipersingkat dan biaya inventaris serta biaya penyimpanan telah dikurangi. Hal ini menjadikannya merek minuman pertama di China yang pengiriman logistiknya gratis.
Baca Juga:
Jangan Sembarangan Install Aplikasi Gratis di Hp, Bahaya Pencurian Data Pribadi
Mixue BingCheng juga melalui upayanya sendiri untuk membuka jalur pengadaan bahan baku, area produksi teh, dan pabrik produksi bahan baku. Oleh karena itu, biaya bahan bakunya sekitar 20 persen lebih rendah daripada kompetitor.
Pada titik ini, lingkaran tertutup bisnis Mixue Bingcheng sudah terbangun mulai dari bahan mentah, logistik, hingga toko waralaba. Pengoperasian langsungnya dengan model waralaba juga dengan cepat membuka pasar baru.
Hal ini tercapai dengan biaya operasi rendah dan banyaknya toko yang tersebar di seluruh tempat.
Baca Juga:
Bakamla Sebut Jumlah Kapal Patroli di ZEE Natuna Utara Belum Ideal
Dilansir dari Bloomberg, pada 2021, Mixue berencana melantai di pasar modal (Initial Public Offering/IPO) Hong Kong.
Perusahaan itu telah berdiskusi dengan calon penasihat tentang rencana tersebut. Namun, hingga saat ini IPO tersebut masih belum terealisasi.
Adapun pemegang hak franchise Mixue Indonesia adalah PT Zisheng Pacific Trading. Mengutip laman Instagram resmi @mixueindonesia, Zisheng Pacific Trading tetap membuka peluang bagi masyarakat yang berminat membeli franchise tanpa batasan gerai.