WahanaNews.co | Sebanyak 12.951 pelanggan sektor pertanian, peternakan dan perikanan di Jawa Barat telah merasakan manfaat listrik PLN untuk usaha mereka melalui Program Electrifying Agriculture (EA). Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 3.444 pelanggan atau 36,23 persen dibandingkan tahun 2021 dimana jumlahnya baru 9.163 pelanggan.
Program EA merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional usaha melalui pemanfaatan listrik dan teknologi modern di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Dengan bergabung dalam EA, pelanggan dapat memanfaatkan teknologi modern berbasis energi listrik untuk mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional mereka, sehingga kesejahteraannya pun meningkat,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) Susiana Mutia.
Susi merinci, jumlah pelanggan yang mendaftar EA terdiri atas 3.658 pelanggan dari sektor pertanian, 6.846 pelanggan dari sektor peternakan, dan 590 pelanggan dari sektor perkebunan serta 1.857 pelanggan dari sektor perikanan.
Berdasarkan data yang dihimpun PLN UID Jabar, pelanggan EA cukup tersebar di seluruh Jawa Barat. Tiga daerah dengan jumlah pelanggan tertinggi adalah Tasikmalaya dengan 2.481 pelanggan, Sumedang dengan 1.710 pelanggan, dan Cirebon dengan 1.514 pelanggan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Pelanggan EA di sektor pertanian sebagian besar memanfaatkan listrik dalam proses pengairan dengan menggunakan pompa dan penggilingan padi listrik. Bahkan, para petani kebun naga ataupun tanaman hidroponik menggunakan rekayasa teknologi lampu untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produknya," jelas Susi.
Lebih jauh ia memaparkan, untuk pelanggan dari sektor peternakan memanfaatkan listrik PLN untuk menunjang sistem kandang tertutup di mana listrik menjadi basisnya. Sementara di sektor perikanan, pelanggan sebagian besar memanfaatkan listrik untuk penyimpanan atau cold storage, sehingga kualitas ikan dapat terjaga.
“Kami berharap pemanfaatan listrik di ketiga sektor ini dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing pelanggan. Tidak hanya di tingkat lokal atau nasional, tapi juga global,” kata Susi.