WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir membocorkan kemungkinan merger atau penggabungan dua anak usaha PT PLN (Persero) yaitu ICON+ dan Telkom agar tidak terjadi persaingan usaha internal di bidang yang sama.
ICON+ merupakan anak usaha PT PLN (Persero) yang baru-baru ini meluncurkan layanan internet unlimited bernama ICONNET. Sementara Telkom merupakan BUMN yang selama ini fokus usahanya di bidang komunikasi, termasuk layanan internet.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Siap Hadirkan Internet Cepat
"Ada 1-2 BUMN yang sedang kami dalami, salah satunya mengenai ICON+ dan Telkom. Ini kita lakukan," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/8/2021).
Erick tidak menyebutkan rencananya terhadap ICON+ dan Telkom. Namun, dia menyinggung tentang beberapa anak usaha BUMN yang digabung menjadi satu kelompok agar tidak ada persaingan bisnis di bidang yang sama.
"Kenapa dulu kita paparkan sejak awal, antara BUMN yang punya hotel kita konsolidasikan, yang punya rumah sakit juga dikonsolidasikan. Ini tidak lain supaya lebih efektif dan sinkron. Ini akan menjadi catatan di bagian kerja sama itu (antara ICON+ dan Telkom)," lanjut Erick.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan Layanan Internet Cepat
Jawaban Erick ini juga untuk merespons masukan dari Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron. Dalam rapat tersebut, Herman bertanya kenapa ICON+ tidak dibeli saja mayoritas sahamnya oleh Telkom, sebab sama-sama bergerak di bidang bisnis layanan internet.
Menurutnya, Telkom bisa membeli saham ICON+ secara mayoritas karena BUMN tersebut lebih mapan dalam menjalankan bisnis internet. Di sisi lain, dia juga menyarankan ICON+ menyasar konsumen kelompok menengah ke bawah agar bisa menikmati layanan internet.
"Supaya tidak lepas dari sinergi BUMN, mungkin 51 persen ICON+ dibeli Pak Arya Sinulingga (Komisaris Telkom), tetapi 49 persen tetap ada di PLN supaya PLN punya prospek pendapatan lain ke depan, di sisi lain agar tidak ada kompetisi antara BUMN," kata Herman.