WahanaNews.co, Kuala Lumpur -
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyaksikan upacara penandatanganan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) 3.0 Upgrade Protocol sebagai agenda pembuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China pada Selasa, (28/10).
Upacara penandatanganan ini dilakukan secara simbolis oleh Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri,
Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz dan Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao, serta turut disaksikan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang.
Baca Juga:
Mendag Busan Hadiri KTT ke-47 ASEAN, Indonesia Dorong Persatuan ASEAN dan Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan
Sebelumnya, Indonesia melalui Mendag Busan telah mendatangani secara resmi dokumen ACFTA
3.0 pada Sabtu, (25/10). Selepas upacara penandatanganan hari ini, Mendag Busan menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap peningkatan perjanjian ACFTA.
Mendag Busan mengungkapkan, ACFTA merupakan perjanjian perdagangan paling awal yang dimiliki ASEAN dengan mitra eksternal sehingga diperlukan peningkatan untuk menyesuaikan perkembangan dan solusi bagi tantangan perdagangan modern.
“Indonesia mendukung penuh peningkatan perjanjian ini mengingat adanya kebutuhan menjawab tantangan perdagangan yang semakin berkembang seperti pengaruh perkembangan teknologi dan peningkatan kesadaran terhadap isu lingkungan,” ujar Mendag Busan.
Baca Juga:
Polwan Ditpolairud Polda Jambi Ajak Anak RA Al-Ikhlas Kenali Dunia Polairud Lewat Program Polisi Sahabat Anak
Mendag Busan menambahkan, ACFTA 3.0 Upgrade Protocol mencakup sepuluh bab kerja sama perdagangan. Di dalamnya, terdapat tiga bab kerja sama baru sebagai pembahasan utama (flagship). Pertama, Bidang Ekonomi Digital sebagai kerja sama dalam memperlancar dan menjamin
keamanan aktivitas niaga elektronik (e-commerce) lintas batas. Kedua, Bidang Ekonomi Hijau sebagai kerja sama dengan fokus upaya pelestarian lingkungan.
Ketiga, Bidang Konektivitas Rantai
Pasok sebagai kerja sama untuk mengurangi hambatan arus perdagangan barang dalam sistem
rantai pasok antara negara anggota ASEAN dan Tiongkok.
Peningkatan perjanjian ACFTA 3.0 ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi ASEAN-Tiongkok, tetapi juga membuka peluang besar bagi Indonesia. Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat memperoleh manfaat nyata, terutama dalam peningkatan kapasitas (knowledge sharing) dari
negara mitra mengingat Tiongkok memiliki keunggulan teknologi.