WahanaNews.co, Tangerang - Indonesia dan Mozambik sepakat untuk mengakselerasi pemanfaatan Persetujuan Perdagangan Preferensi Indonesia-Mozambik (Indonesia-
Mozambique Preferential Trade Agreement/IM-PTA).
Kesepakatan ini tercapai pada Pertemuan Pertama Komite Gabungan IM-PTA (1st Joint Committee Meeting/JCM IM-PTA) pada Kamis,
(19/10) di sela Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. IM-PTA berlaku efektif pada 6 Juni 2022 setelah ditandatangani pada 27 Agustus 2019 di Maputo, Mozambik.
Baca Juga:
Perundingan Indonesia-Canada CEPA Masuki Putaran ke-10, Kedua Negara Optimistis Selesaikan Kesepakatan
“Dalam Pertemuan Pertama JCM IM-PTA, Indonesia dan Mozambik sepakat untuk meningkatkan implementasi IM-PTA. Hal tersebut ditempuh dengan mendorong pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun pelaku usaha, untuk saling membuka komunikasi dan meningkatkan kerja
sama dalam pemanfaatan IM-PTA,” kata Direktur Perundingan Bilateral Kemendag RI Johni Martha.
Pertemuan Pertama JCM IM-PTA dihadiri Duta Besar RI untuk Mozambik Herry Sudrajat dan Duta
Besar Mozambik untuk Indonesia Belmiro Jose Malate. JCM IM-PTA merupakan forum dua tahunan yang dibentuk sebagai mandat dalam persetujuan IM-PTA.
JCM IM-PTA berperan dalam pembahasan isu yang menjadi perhatian kedua negara sekaligus sarana identifikasi upaya-upaya peningkatan implementasi IM-PTA.
Baca Juga:
Wamendag: Ekonomi Terus Tumbuh, Daya Tarik Indonesia Semakin Bersinar
Menurut Johni, perjanjian IM-PTA merupakan perjanjian yang cukup penting bagi Indonesia, terutama dalam membuka pasar baru dan pasar nontradisional.
“IM-PTA merupakan perjanjian
perdagangan preferensial pertama Indonesia dengan negara di Afrika, sehingga optimalisasi perjanjian ini merupakan hal yang krusial,” kata Johni.
Terlepas dari surplus neraca perdagangan, lanjut Johni, pemanfaatan IM-PTA masih belum
optimal.
“Hal ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Indonesia. Kami harap, Pertemuan Pertama JCM ini dapat mendorong kedua negara untuk bersama-sama mengidentifikasi dan
mencari upaya mengatasi permasalahan serta tantangan yang timbul dalam implementasi
perjanjian IM-PTA agar PTA berjalan lebih optimal,” tandas Johni.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]