WahanaNews.co, Jenewa - Pemerintah Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap proses aksesi
Uzbekistan untuk menjadi anggota World Trade Organization (WTO). Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian bilateral akses pasar untuk perdagangan barang dan jasa antara Indonesia dan Uzbekistan di Jenewa, Kamis, (12/6).
Penandatanganan perjanjian dilakukan Kuasa Usaha Ad Interim Perutusan Tetap Republik Indonesia
(PTRI) di Jenewa Duta Besar Achsanul Habib dan Utusan Khusus Presiden Uzbekistan untuk isu WTO Azizbek Urunov di sela-sela pertemuan ke-10 Working Party on the Accession of Uzbekistan.
Baca Juga:
Rampung Penjurian GDI Tahap II, 10 Produk Terbaik Indonesia Melaju ke Good Design Award Jepang
Duta Besar Indonesia untuk WTO Nur Rakhman Setyoko mengapresiasi langkah reformasi Pemerintah Uzbekistan untuk menyesuaikan diri dengan sistem perdagangan multilateral. Sebagai sesama negara berkembang, Indonesia memahami tantangan yang dihadapi Uzbekistan dalam proses pemenuhan standar WTO. Di sisi lain, dukungan Indonesia terhadap aksesi Uzbekistan dalam bentuk perjanjian bilateral juga
akan membuka peluang baru kerja sama ekonomi kedua negara.
“Kesepakatan bilateral Indonesia-
Uzbekistan adalah langkah strategis yang tak hanya mempercepat aksesi Uzbekistan, tetapi juga membuka peluang baru kerja sama ekonomi kedua negara,” kata Dubes Nur.
Sementara itu, Dubes Habib menyampaikan, melalui proses aksesi ke WTO, Indonesia berharap Uzbekistan dapat meraih manfaat konkret dari integrasi ke dalam sistem perdagangan multilateral, termasuk manfaat dari percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga:
Peringatan 5 Tahun IA-CEPA: Mendag Busan Tegaskan Komitmen Penguatan Kemitraan Ekonomi RI–Australia
Ia menambahkan, dukungan Indonesia terhadap aksesi Uzbekistan mencerminkan komitmen dalam
memperkuat relevansi dan kredibilitas WTO sebagai lembaga perdagangan global.
“Kesepakatan ini juga diharapkan semakin mempererat hubungan bilateral, khususnya dalam memperkuat kerja sama di sektor perdagangan barang dan jasa,” imbuh Dubes Habib.
Penandatanganan perjanjian bilateral antara Uzbekistan dan masing-masing anggota WTO menjadi simbol dukungan terhadap masuknya Uzbekistan ke WTO. Saat ini, hampir seluruh anggota WTO telah memberikan dukungannya.