WahanaNews.co, Jakarta - Indonesia dan Turki menegaskan kembali komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama yang komprehensif di sektor industri sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir.
Baca Juga:
Menperin Apresiasi Techno Fest Turki 2025, Bangkitkan Semangat Anak Muda atas Sains, Teknologi dan Industri
“Indonesia akan segera menyusun roadmap kerja sama industri Indonesia–Turki sebagai panduan strategis untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang di berbagai sektor,” kata Menperin Agus dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Minggu (21/9).
Pertemuan dua sahabat dekat yang penuh keakraban tersebut, dilaksanakan di sela keikutsertaan Menperin Agus pada 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Sabtu (20/9) waktu setempat. Festival teknologi kedirgantaraan terbesar di Turki ini dihadiri jutaan pengunjung dari kalangan pemerintah, pelaku usaha, hingga akademisi
“Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti rangkaian interaksi intensif antara Indonesia dan Turki dalam dua tahun terakhir. Sejak kunjungan kami ke Turki pada Juni 2024, sejumlah perusahaan besar seperti Sanko Holding, Arcelik (KOC Holding), dan Kordsa (Sabanci Holding) menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di Indonesia,” tutur Menperin.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu Tekankan Seleksi Caba PK TNI AD Gelombang II TA 2025 Panda Jambi Gratis dan Transparan
Sebagai informasi, Sanko Holding telah memulai investasi budi daya tuna di Biak, Papua. Menperin berharap Sanko memperluas ke sektor hilirisasi, termasuk pengolahan tuna dan industri pendukung seperti galangan kapal, bahkan terbuka peluang investasi pada proyek energi terbarukan di bidang PLTA.
Sementara itu, Kordsa yang telah beroperasi di Bogor dengan memproduksi bahan baku ban, tengah mengembangkan riset material komposit dan produk bernilai tambah tinggi untuk ekspor. Perusahaan ini telah membangun fasilitas penelitian dan pengembangan pada tahun 2023 dan akan mengembangkan produk komposit, airbag, dan penguat struktur bangunan dengan tujuan ekspor. Menperin mengusulkan agar perusahan ini mengajukan insentif fiskal berupa super tax deduction untuk litbang.
Adapun Arcelik, produsen peralatan rumah tangga terbesar kedua di dunia, telah bekerja sama dengan mitra lokal untuk memproduksi mesin cuci di Indonesia dan berencana memperluas produksi lemari es serta pendingin udara. Perusahaan ini bahkan menargetkan Indonesia sebagai basis produksi baru di Asia, sejajar dengan fasilitasnya di Thailand
“Momentum kerja sama Indonesia dan Turki juga diperkuat melalui pertemuan High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) pada Februari 2025, ketika Presiden RI dan Presiden Turki menandatangani Joint Statement memperingati 75 tahun hubungan diplomatik,” ungkap Menperin. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Selasa (23/9).
[Redaktur: JP Sianturi]