WahanaNews.co | Produksi industri China terus berkembang dalam sembilan bulan pertama tahun ini, dengan sektor manufaktur berteknologi tinggi membukukan kinerja yang kuat, seperti ditunjukkan data resmi pada Senin (18/10/2021).
Output industri nilai tambah negara itu, sebuah indikator ekonomi penting, naik 11,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam tiga kuartal pertama 2021, menjadikan rata-rata pertumbuhan pada periode Januari-September selama dua tahun terakhir sebesar 6,4 persen, menurut data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Terlepas dari dampak pandemi Covid-19 dan banjir, momentum peningkatan industri China tidak terhambat, kata juru bicara NBS, Fu Linghui.
Dalam tiga kuartal pertama tahun ini, output sektor manufaktur menyumbang 27,4 persen dari angka total, naik 1,1 poin persentase dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, output dari sektor manufaktur berteknologi tinggi melonjak 20,1 persen (yoy) dalam sembilan bulan pertama 2021, lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan output industri secara keseluruhan, papar data NBS lebih lanjut.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Transformasi digital dan konsep cerdas (intelligent) di sektor manufaktur terakselerasi selama periode tersebut, menurut Fu.
Secara spesifik, output kendaraan energi baru mencatat peningkatan tajam sebesar 172,5 persen pada periode Januari-September, sedangkan output robot industri dan sirkuit terintegrasi (integrated circuit/IC) masing-masing melonjak 57,8 persen dan 43,1 persen.
Jika dirinci berdasarkan kepemilikan, output sektor swasta meningkat 13,1 persen, sedangkan output badan usaha milik negara naik 9,6 persen.
Output industri ini digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar tertentu yang memiliki omzet bisnis tahunan minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp 2.194).
Pada September saja, output industri China naik 3,1 persen (yoy) dan 10,2 persen dibandingkan pada tingkat 2019, ungkap NBS.
Indeks manajer pembelian (purchasing managers' index/PMI) untuk sektor manufaktur China berada di angka 49,6 pada September, menurut data sebelumnya.
Sektor manufaktur berteknologi tinggi, dengan PMI-nya naik menjadi 54, mempertahankan perkembangan yang stabil pada September, berkontribusi pada pertumbuhan industri manufaktur China. [qnt]