Kendati demikian, dia menegaskan dampak pernyataan Presiden Joko Widodo yang menuturkan perihal Presiden dan pejabat boleh berkampanye tidak memberikan dampak besar kepada pasar keuangan.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menegaskan kalau dirinya selaku kepala negara boleh berkampanye dan berpihak dalam Pemilihan Umum 2024.
Baca Juga:
Rupiah Babak Belur Tembus 13.000 Per Dollar Singapura, Terendah dalam Sejarah
Penegasan itu disampaikan Jokowi kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024) lalu.
Adapun, berita mengenai menteri Jokowi yang mau mengundurkan diri dinilai lebih berpengaruh terhadap pasar.
"Yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah isu menteri yang akan mundur," tegasnya.
Baca Juga:
Analis Sebut Rupiah Melemah Imbas Trump Pecat Anggota Dewan Gubernur The Fed
Sebelumnya, berhembus kabar yang mengatakan bahwa sebanyak 15 menteri di Kabinet Indonesia Maju dikabarkan siap mundur dari pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin.
Beberapa nama yang diisukan antara lain adalah Menteri Keuangan SriMulyani, Menteri Luar Negeri RetnoMarsudi, hingga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Berikutnya adalah lima orang ada PDI Perjuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa.