WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan sebanyak 22 negara mulai berhenti mengekspor hasil pangan unggulannya.
Bahkan, menurut Jokowi, ada 22 negara yang mengerem ekspor demi mengutamakan kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga:
Gurun Sahara di Maroko Banjir, Kejadian Pertama Kali dalam 50 Tahun
"Hati-hati yang namanya urusan pangan, produksi pangan sekarang. Dulu bulan Januari baru 3 negara yang setop ekspor bahan pangannya. Sekarang sudah 22 negara tidak ekspor bahan pangannya, setop, dipakai sendiri, dipakai konsumsi rakyatnya sendiri," ujar Jokowi dalam silaturahmi dengan Relawan Tim 7 di di E-Convention Ancol, Sabtu (11/6/2022).
Padahal masih ada negara-negara yang mengandalkan impor pangan. Contohnya Indonesia masih mengimpor jagung, gandum, dan kedelai.
Namun di sisi lain, Jokowi bersyukur lantaran Indonesia sudah 3 tahun tidak ekspor beras. Biasanya, kata Jokowi, Indonesia mengimpor beras sebanyak 2 juta ton.
Baca Juga:
Tingkatkan Produksi Pangan, Presiden dan Mentan Bagikan Pompa untuk Petani Bantaeng
"Beras yang biasanya kita impor 2 juta ton, sudah tiga tahun ini kita tidak impor beras sama sekali, ini patut kita syukuri," kata Jokowi.
Menurut Jokowi keberhasilan tersebut berkat proyek bendungan yang sudah dibangun. Ada 29 bendungan yang sudah dibangun dari total 65 bendungan yang telah dikerjakan.
Jokowi pun melanjutkan, harga beras di Indonesia rata-rata masih Rp 10 ribu.
Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS), yang harganya mencapai Rp 52 ribu
Jika harga beras mencapai Rp 52 ribu, yang terjadi adalah demo satu tahun yang tidak akan selesai. Oleh sebab itu pemerintah terus menjaga harga beras agar tidak melambung.
Jokowi juga mengajak semua pihak perlu menjaga kebersamaan, demi stabilitas ekonomi, sosial, politik, dan keamanan negara.
"Kalau negara tidak stabil, dikit-dikit goyang dikit-dikit demo, ya kita akan kesulitan membangun negara ini," tuturnya. [rin]