WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) terus memperkuat akselerasi menuju transisi energi bersih dengan menggandeng berbagai mitra strategis internasional.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui kolaborasi bersama Uni Eropa, KfW Development Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI dalam pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT) berupa pembangkit listrik tenaga pompa (pumped storage hydropower) berskala besar di Sumatera Utara dan Jawa Timur.
Baca Juga:
Dorong Net Zero, PLN Ungkap RUPTL Lebih Hijau dan Potensi 250 Juta Ton Pengurangan Emisi
Kerja sama ini menjadi salah satu langkah kunci dalam mempercepat pemanfaatan teknologi penyimpanan energi yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas sistem kelistrikan berbasis EBT.
Sebagai wujud dukungan konkret, Uni Eropa dan KfW menyediakan bantuan teknis berupa penyusunan dokumen feasibility study untuk dua proyek utama, yakni Indonesia Sumatra Pumped Storage di Simalungun, Sumatra Utara, serta Indonesia Grindulu Pumped Storage di Pacitan, Jawa Timur.
Total pendanaan tahap persiapan ini mencapai sekitar EUR 6 juta.
Baca Juga:
Rayakan Hari Pahlawan, PLN Beri Potongan Harga Tambah Daya Hingga 50% Lewat Program Power Hero
Selain itu, PLN, PT SMI, dan KfW juga menandatangani Head of Agreement yang mengatur dukungan teknis lebih lanjut, menandai penguatan kerja sama lintas lembaga dalam mendorong pengembangan infrastruktur EBT yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Kedua proyek tersebut diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan keandalan sistem tenaga listrik nasional.
Teknologi pumped storage akan berfungsi sebagai penyimpanan energi skala besar untuk menjaga stabilitas pasokan listrik, terutama ketika integrasi energi terbarukan semakin meningkat sesuai peta jalan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.