WAHANANEWS.CO, Jakarta - JP Morgan Indonesia menilai kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar modal, asalkan dikelola dengan baik dan efektif.
Executive Director JP Morgan Indonesia, Henry Wibowo, menjelaskan bahwa jika Danantara dibangun dengan tim yang solid, keberadaannya dapat meningkatkan nilai ekonomi Indonesia.
Baca Juga:
Jelang Peluncuran Danantara, Nama Pandu Sjahrir Menguat sebagai Calon Ketua
"Dalam waktu dekat, Danantara bisa menjadi katalis positif jika mampu mengoptimalkan dana yang digunakan untuk belanja pemerintah yang produktif," ujarnya pada Kamis (21/2/2025).
Dengan aset yang mencapai US$ 900 miliar, entitas ini memiliki potensi besar dalam pengelolaan investasi dan diperkirakan dapat mengelola dana sekitar US$ 100 miliar.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, memproyeksikan bahwa Danantara dapat dengan mudah memperoleh keuntungan atau dana tambahan di kisaran US$ 20 miliar hingga US$ 25 miliar.
Baca Juga:
Survei Bank Indonesia: Konsumen Yakin Kondisi Ekonomi Tetap Kuat
Menanggapi proyeksi tersebut, Henry menyebutkan bahwa jika sekitar US$ 1 miliar hingga US$ 3 miliar dari keuntungan itu dialokasikan untuk mendorong pasar modal, dampaknya bisa sangat positif.
"Bayangkan jika dana tambahan sebesar US$ 1 miliar–US$ 3 miliar digunakan untuk memperkuat pasar modal, baik di sektor ekuitas maupun obligasi," katanya.
Namun, Henry juga menegaskan bahwa meskipun tanpa kehadiran Danantara, pasar modal Indonesia tetap menarik.
Faktor seperti valuasi yang kompetitif serta dukungan kebijakan pemerintah yang mendorong konsumsi tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]