WahanaNews.co, Bandung - Kementerian Perdagangan menjadi tuan rumah Pelatihan Asia-Pacific
Legal Metrology Forum (APLMF) tentang Pengukuran Kadar Air.
Kegiatan yang diikuti oleh 18
peserta dari 12 negara Asia-Pasifik ini diselenggarakan pada 25—28 Februari 2025 di Bandung, Jawa Barat. Adapun negara-negara yang mengikuti pelatihan berasal dari Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, Mongolia, Papua Nugini, Samoa, Kiribati, dan Peru.
Baca Juga:
Kemendag dan Kemendes PDT Teken MoU, Kembangkan Desa Ekspor Berdayakan Ekonomi Rakyat
”Pelatihan ini merupakan inisiatif MEDEA Jerman: Metrology – Enabling Developing Economies in Asia dan APLMF yang bertujuan memperkuat kapasitas metrologi di negara berkembang di kawasan Asia-Pasifik. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan pembiayaan dari Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) Jerman dan APLMF,” jelas Direktur Metrologi, Sri Astuti.
Sri menyampaikan, pelatihan ini akan memperkuat kolaborasi regional antarnegara. Selain itu, juga akan berkontribusi pada tujuan yang lebih luas, yaitu menyelaraskan praktik metrologi di seluruh kawasan Asia-Pasifik, khususnya pengukuran kadar air komoditas.
“Dengan bekerja sama, kita dapat membangun infrastruktur metrologi untuk pengukuran kadar air yang lebih kuat dan andal guna mendukung perdagangan yang adil. Nantinya, hal ini turut memastikan perlindungan
konsumen dalam transaksi komoditas pertanian, serta membangun ketahanan pangan di setiap negara anggota APLMF,” ujar Sri Astuti.
Baca Juga:
Tingkatkan Kompetensi Penera Sistem Penimbangan Kendaraan, Kemendag Gelar Bimtek WIM
Melalui sesi teori dan praktik, para peserta akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai
prosedur, standar, dan praktik terbaik dalam pengujian tera/tera ulang, serta pengujian tipe dan verifikasi standar moisture meter. Para pelatih berpengalaman dari Direktorat Metrologi, bekerja sama dengan Institut Standar dan Penelitian Industri Malaysia (Standard and Industrial Research Institute of Malaysia/SIRIM) dan Kett Electric Laboratory Jepang akan memandu peserta dalam
meningkatkan keahlian teknis dan membangun kepercayaan dalam pengukuran kadar air beras,
serta komoditas pangan biji-bijian.
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang diadakan pada 2018 di Thailand. Kegiatan tersebut mempertemukan para pakar teknis dan instruktur dari berbagai negara Asia-Pasifik yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan penerapan sistem ketertelusuran.
Selain itu, mereka bertanggung jawab dalam sistem verifikasi, sistem persetujuan tipe, dan/atau program
pengembangan kapasitas untuk pengukuran kadar air beras/biji-bijian otoritas setempat sesuai standar internasional, termasuk ISO 712, OIML R 59, dan APLMF Guide 6 tentang Pengukuran Kadar Air Beras Tahun 2017.