WahanaNews.co, Balikpapan -Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen mendorong ekspor ke pasar ekspor nontradisional untuk menjaga kinerja neraca perdagangan. Salah satunya melalui mekanisme kerja sama perdagangan internasional dan penetrasi ekspor ke pasar baru.
Diseminasi dan sosialisasi kebijakan perlu dilakukan secara aktif kepada seluruh pemangku kepentingan,
utamanya ke daerah-daerah yang berkontribusi besar pada ekspor Indonesia.
Baca Juga:
ITPC Chicago Imbau Eksportir Perhatikan Rencana Aturan Baru AS Terkait Pewarna Sintetis
Demikian diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) Kementerian Perdagangan Kasan dalam Diseminasi Hasil Analisis BK Perdag ke-3 Tahun 2023 di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (22/9). Diseminasi mengusung tema 'Penguatan Kebijakan Kerja Sama Perdagangan Internasional dalam Mendorong Sektor Perdagangan Nasional'.
“Pada 2022 dan 2023, Kalimantan Timur menjadi provinsi ke-2 terbesar yang berkontribusi pada pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia. Penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) di provinsi ini berpeluang untuk mendorong pertumbuhan kinerja perdagangan luar negeri yang lebih besar di masa mendatang,” jelas Kasan.
Kasan menuturkan, Kementerian Perdagangan terus mewaspadai sejumlah tantangan perdagangan nasional yang menyebabkan perekonomian dan perdagangan global masih tumbuh melambat pada 2023.
Baca Juga:
Produk Makanan Sehat dan Organik Indonesia Unjuk Gigi di CHFA NOW 2025
Salah satu di antaranya adalah hambatan perdagangan di negara tujuan ekspor Indonesia. Kerja sama perdagangan internasional dapat menjadi solusi untuk memfasilitasi
penyelesaian hambatan perdagangan antara Indonesia dan negara mitra.
Kasan menambahkan, Kementerian Perdagangan juga memiliki beberapa strategi perdagangan luar negeri, antara lain meningkatkan ekspor produk manufaktur dan partisipasi dalam rantai nilai global (global value chain).
“Di tengah ketidak pastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan nilai yang stabil, bahkan pada kuartal II-2023 dapat tumbuh 5,17 persen. Selain itu, angka inflasi tahunan pada Agustus 2023 mencapai 3,27 persen Year-on-Year (YoY) masih relatif lebih rendah jika dibandingkan negara-negara lain. Sejumlah indikator makroekonomi lainnya juga menunjukkan pertumbuhan positif, seperti neraca perdagangan yang kembali mencatatkan surplus USD 24,34 miliar pada Januari-Agustus 2023,” jelas Kasan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Haemusri menyampaikan, pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang serius pada pasar ekspor di daerah melalui kebijakan-kebijakan dan mendorong perluasan akses pasar dengan menjalin kerja sama perdagangan internasional.
“Pemangku kepentingan di daerah perlu mengetahui berbagai kebijakan pemerintah pusat sebagai upaya untuk meningkatkan pasar ekspor. Pelaku usaha perlu mengetahui pasar-pasar nontradisional yang menjadi perhatian pemerintah pusat sebagai pangsa ekspor yang harus dioptimalkan agar kita jangan terjebak pada pasar ekspor yang itu-itu saja,” ungkap Haemusri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kalimantan Timur pada kuartal II-2023 tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 6,84 persen (YoY) dengan pertumbuhan ekspor barang dan jasa mencapai 4,66 persen (YoY).
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]