WahanaNews.co, Jakarta -Kementerian Perdagangan bersinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN) kereta api untuk membuka akses pasar bagi produk pangan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk ke jaringan bisnis kereta api. Sinergi ini diimplementasikan melalui penjajakan bisnis (business matching) antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero dan anak perusahaannya, yaitu PT Reska Multi Usaha (KAI Services) dengan UMKM pangan yang telah dikurasi
oleh Kementerian Perdagangan.
Business matching berlangsung di Auditorium Kementerian
Perdagangan, Jakarta, Selasa, (30/9). Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal S. Shofwan, menyampaikan, inisiatif ini merupakan komitmen Kemendag dalam mendorong perluasan pemasaran produk UMKM pangan kemasan lokal. “Kali ini fokus perluasan diarahkan ke pasar captive market KAI Services,
yang mencapai 16 juta penumpang inter-city per bulan,” jelas Iqbal.
Baca Juga:
RI Menang Sengketa Baja Nirkarat di WTO, Mendag Busan Dorong Uni Eropa Hormati Putusan Panel
Pada business matching ini, Kementerian Perdagangan menghadirkan 25 UMKM Pangan. Sebagian besar produk UMKM pangan kemasan yang tampil dalam kegiatan ini berupa makanan camilan, minuman siap saji, dan bumbu masak.
“Kami berharap, produk-produk unggulan ini dapat segera dinikmati oleh seluruh penumpang kereta api,” tambah Iqbal.
KAI Services memiliki ekosistem bisnis yang meliputi Loko Cafe, Loco Cafe Go, Gerbong Oleh-Oleh dan on-train restaurant yang tersebar di beberapa area kerja KAI Services.
Baca Juga:
Indonesia Dorong UE Adopsi Hasil Panel WTO Terkait Sengketa Biodiesel
“Oleh karenanya, kemitraan UMKM pangan lokal dengan KAI Services merupakan momentum yang tepat bagi UMKM pangan kemasan untuk terus mengisi dan menjadi pemasok jaringan KAI Services yang cukup luas,” kata Iqbal.
Selain itu, sektor makanan di pasar domestik diproyeksikan menjanjikan, denga pertumbuhan pendapatan sebesar 6,88 persen untuk kurun waktu 2025 hingga 2030. Khusus 2025, pendapatan sektor makanan di pasar dalam negeri terproyeksi mencapai USD 353,7 juta.
“Kolaborasi Kemendag dan KAI Services memberikan peluang besar bagi UMKM pangan kemasan untuk mengisi pasar dalam negeri yang cukup besar tersebut,” ujar Iqbal.
[Redaktur: Alpredo]