WahanaNews.co | Kementerian Perdagangan akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah di perbatasan untuk menggelar Atambua International Expo 2023.
Kegiatan tersebut akan digelar pada
Selasa (25/7) esok hari di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Pameran tersebut dilaksanakan untuk mengoptimalkan keberadaan pusat promosi ekspor di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, yaitu Marketing Point Motaain.
“Atambua Internasional Expo 2023 yang akan berlangsung besok terselenggara melalui kerja sama
Kementerian Perdagangan bersama Kantor Bea dan Cukai Motaain, Pemerintah Kabupaten Belu melalui Perusda Belu Bakti, PLBN Motaain, dan pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur,” ungkap Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan.
Menurut Marolop, pameran ini merupakan salah satu upaya untuk menguatkan peran Indonesia dalam
perdagangan dengan Timor Leste melalui kawasan perbatasan.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Melalui penyelenggaraan kegiatan ini, eksportir dan usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia dapat berinteraksi secara langsung dengan
pembeli potensial asal Timor Leste.
Acara ini sekaligus diselenggarakan untuk memotivasi para eksportir dan pelaku UKM Indonesia untuk mengembangkan ekspor ke pasar Timor Leste, meningkatkan daya saing produk, serta sebagai upaya adaptasi peraturan ekspor dari kedua negara,”
kata Marolop.
Atambua International Expo 2023 akan diikuti oleh enam eksportir nasional dan sembilan pelaku UKM dari Kabupaten Belu. Pameran juga diikuti perusahaan daerah dan perbankan.
Produk-produk yang akan dipamerkan antara lain mebel, ikan hias dan akuarium, bahan bangunan, sepeda motor, kendaraan bermotor lainnya, ban kendaraan bermotor, semen, minyak goreng, peralatan komputer,
alat pertanian, makanan khas, dan kerajinan.
Kemendag juga membuka klinik konsultasi Inaexport sebagai layanan informasi pasar, promosi, dan peluang ekspor yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha.
“Pameran akan dikemas dalam acara
yang menyenangkan dan inspiratif,” pungkas Marolop.
Pada 2022, total ekspor nonmigas Indonesia ke Timor Leste mencapai 292,61 juta. Nilai ini tercatat meningkat 18,9 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar USD 246,09 juta.
Selama lima tahun terakhir (2018-2022), ekspor Indonesia ke Timor Leste juga tercatat meningkat dengan rata-rata sebesar 11,41 persen per tahun.
Indonesia menempati urutan teratas sebagai pemasok utama ke Timor Leste. Di posisi selanjutnya, ada
Tiongkok, Taiwan, Singapura, Malaysia, Australia, India, Vietnam, Amerika Serikat, dan Hong Kong. [jp/jup]