WahanaNews.co | Menteri
Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023 masih
mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 3,45 miliar.
Surplus tersebut naik dibandingkan bulai Mei 2023 yang hanya sebesar USD 0,43 miliar. Surplus bulan Juni ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 4,41 miliar dan defisit migas USD 0,96 miliar.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Kementerian Perdagangan akan fokus pada akselerasi peningkatan ekspor nonmigas, termasuk ke pasar-pasar
nontradisional.
“Surplus bulan Juni 2023 sebesar USD 3,45 miliar ini menambah capaian surplus neraca perdagangan secara kumulatif selama semester I tahun ini,” ujar Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (18/7).
Mendag menuturkan, berdasarkan negara mitra dagang, surplus perdagangan Indonesia bulan Juni 2023 terjadi dengan beberapa negara mitra dagang utama, misalnya India
dengan nilai surplus sebesar USD 1,12 miliar.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Surplus terbesar dengan India didorong oleh komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), bahan bakar mineral/batubara) (HS 27), serta
logam mulia/perhiasan/permata (HS 71).
Kemudian, surplus perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) sebesar USD 1,05 miliar dan Filipina USD 0,83 miliar.
Sedangkan negara penyumbang defisit perdagangan pada Juni 2023 adalah Australia (USD 0,52 miliar), Thailand (USD 0,20 miliar), dan Korea Selatan (USD 0,16 miliar).