WahanaNews.co | Kementerian Perdagangan terus memberikan dukungan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan meningkatkan pemahaman pelaku UMKM dalam pemenuhan standar/persyaratan teknis serta peningkatan kualitas secara berkelanjutan guna memperkuat daya saing UMKM.
Salah satunya melalui penyelenggaraan Sosialisasi Bidang Standardisasi dan Pengendalian Mutu yang diselenggarakan Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/3).
Baca Juga:
Wamendag Roro Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Menguat
“Untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar nasional dan internasional, pelaku usaha perlu meningkatkan kapasitas, desain, wawasan dan pengetahuan terkait mutu, branding, dan pemasaran produk. Pembinaan kualitas produk harus dilakukan secara komprehensif agar produk sesuai standar, konsisten mutunya, dan terjadi peningkatan berkelanjutan sehingga pelaku UMKM dapat naik kelas menjadi usaha yang lebih besar,” terang Plt Direktur Jenderal PKTN Moga Simatupang di kesempatan terpisah.
Menurut Moga, produk yang berkualitas harus memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kesehatan serta menjawab kebutuhan preferensi konsumen. Dengan hal ini, menciptakan perlindungan masyarakat dalam konsumsi produk, jaminan kepastian dan rasa aman dalam kegiatan transaksi perdagangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen sehingga akan mendongkrak peningkatan keuntungan UMKM.
Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu Matheus Hendro Purnomo menambahkan, mutu adalah kunci keunggulan kompetitif suatu produk bagi pelaku usaha. Mutu yang baik akan meningkatkan keuntungan dan sekaligus menjadi perisai keamanan bagi kesehatan masyarakat.
Baca Juga:
Peringati Hari KORPRI, Wamendag Roro Tinjau Penyelenggaraan Donor Darah di Direktorat Metrologi
Kementerian Perdagangan terus mendorong pelaku usaha UMKM untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan, salah satunya terkait mutu melalui berbagai program pembinaan, edukasi dan sosialisasi, baik secara langsung maupun digital melalui berbagai saluran media online.
“Sebelum memulai usaha, pelaku UMKM perlu mempersiapkan dan membekali diri dengan informasi lengkap. Mulai dari pembiayaan, perijinan, pengembangan produk, preferensi pasar sampai dengan standar mutu produk yang dipersyaratkan. Saya berharap dengan penerapan mutu yang baik, UMKM dapat masuk menjadi bagian dari rantai perdagangan global dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas, baik nasional maupun internasional,” tutur Hendro.
Hendro juga menjelaskan, Kementerian Perdagangan mendorong produk UMKM agar lebih menarik dari segi desain dan pengemasan serta konsisten mutunya. Dengan begitu, produk tersebut akan lebih menarik untuk dipromosikan di pasar internasional.
“Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi program yang harmonis dan sinergis antara Kementerian Perdagangan dengan pemangku kepentingan dalam menyosialisasikan wawasan dan peningkatan daya saing produk dari berbagai aspek. Hal ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan dan pemulihan UMKM terutama di Kota Depok serta meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional,” tegas Hendro.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Depok Ely Farida menyampaikan, UMKM perlu mengembangkan produknya dengan terus berinovasi dengan fokus menjawab kebutuhan preferensi pasar dan perkembangan jaman dengan tetap mengutamakan kualitas.
“Dengan demikian, selain diminati masyarakat lokal, produk yang dihasilkan dapat diterima di pasar nasional dan internasional. Inovasi ini dapat berupa peningkatan kualitas dan pengembangan pasar melalui digitalisasi pemasaran. Pemerintah Kota Depok menyediakan saluran yang mudah diakses bagi pelaku usaha untuk berkonsultasi terkait kendala dalam mengembangkan usaha dan produk,” pungkas Ely. [jp/jup]